Los Zetas, Kartel Narkoba yang Gemar Mencincang Korbannya



Prajurit Los Zetas. (lasillarota.com)

Hampir setiap negara memiliki kelompok sindikat kriminalnya masing-masing. Sebagai contoh, di Jepang ada sindikat kriminal bernama Yakuza. Kalau di Italia, ada kelompok Mafia yang namanya sudah begitu melegenda. Negara Meksiko juga memiliki sindikat kriminalnya, di mana kartel-kartel narkoba sekarang menjadi kelompok kriminal yang mendominasi negara tersebut. Dari sekian banyak kartel narkoba yang aktif di Meksiko, Los Zetas adalah salah satu yang paling berbahaya.

Los Zetas adalah nama dari kartel narkoba asal Meksiko yang sudah terbentuk sejak dekade 90-an sebagai bagian dari Gulf Cartel, namun baru beroperasi sebagai kartel tersendiri sejak tahun 2010. Nama "Zetas" pada kelompok ini dalam bahasa Spanyol berarti "mereka yang bernama Z" (huruf "Z" dalam bahasa Spanyol dibaca "zeta"). Nama "Z" sendiri digunakan karena para anggota kelompok ini menggunakan nama-nama sandi yang mengandung huruf Z. Misalnya Z1, Z3, Z40, & seterusnya

Meskipun Los Zetas terkenal sebagai kartel narkoba, narkoba bukanlah sumber pemasukan satu-satunya kelompok ini. Los Zetas juga mendapatkan pemasukan yang tidak sedikit dari perdagangan senjata, penyelundupan imigran gelap, pelacuran, pungutan liar, pembajakan film, penjualan organ tubuh manusia, pencucian uang, hingga pencurian minyak dengan cara melubangi pipa-pipa minyak milik perusahaan nasional Meksiko. Los Zetas juga memiliki koneksi yang membentang hingga ke Amerika Selatan, Afrika Barat, & Eropa.

Los Zetas dikenal sebagai salah satu kartel narkoba paling sadis & ditakuti di Meksiko. Pasalnya kartel ini kerap menyiksa para korbannya hingga tewas dengan metode yang begitu brutal. Kemudian sesudah tewas, mayat korban akan digeletakkan di tempat-tempat umum yang sering dilewati orang banyak.

Tidak jarang mayat korban eksekusi Los Zetas ditemukan dalam kondisi sudah terpotong-potong. Kemudian supaya makin banyak orang yang tahu akan aksi mereka, Los Zetas kerap mengunggah foto & video penyiksaannya ke internet.

Seringnya Los Zetas menggunakan metode eksekusi brutal tidak lepas dari fakta bahwa kelompok ini didirikan oleh orang-orang yang memiliki latar belakang militer. Mereka menganggap bahwa eksekusi brutal merupakan metode yang efektif perang psikologis.

Jika musuh dibunuh dengan cara sesadis mungkin, mereka yang hendak menentang Los Zetas akan keburu takut terlebih dahulu & akhirnya menyerah tanpa perlawanan. Di lain pihak, taktik brutal Los Zetas dituding menjadi penyebab mengapa perang antar kartel narkoba di Meksiko bisa menjadi separah sekarang.



AWAL MULA

Monster Hasil Persilangan Kartel & Militer

Meksiko secara geografis terletak di antara AS (negara konsumen narkoba terbesar di Benua Amerika) serta Kolombia (negara produsen utama narkoba di Benua Amerika). Akibat lokasinya tersebut, Meksiko pun memiliki peran yang strategis dalam jalur penyelundupan narkoba dari Kolombia menuju AS.

Dikombinasikan dengan masih tingginya kesenjangan sosial di Meksiko & banyaknya aparat serta pejabat Meksiko yang mudah disuap, kartel-kartel narkoba pun bermunculan bak cendawan di musim hujan. Dari sekian banyak kartel narkoba yang aktif di Meksiko, Gulf Cartel / Cartel del Golfo (CDG; Kartel Teluk) adalah salah satu yang terbesar.

Peta lokasi negara bagian Tamaulipas, daerah asal Gulf Cartel & Los Zetas. (freeworldmaps.net)

Gulf Cartel menyandang nama demikian karena markas utama kartel tersebut terletak di Tamaulipas, negara bagian Meksiko yang berbatasan dengan Teluk Meksiko di sebelah timur. Meskipun besar, hal tersebut tidak membuat Gulf Cartel lantas bisa beroperasi secara leluasa. Mereka kerap terlibat konflik perbutan wilayah dengan kartel-kartel lain. Misalnya dengan Sinaloa Cartel yang markas utamanya berada di Meksiko barat.

Sengitnya konflik antar kartel menyebabkan Osiel Cardenas Gullien - pemimpin Gulf Cartel - merasa begitu khawatir akan keselamatannya sendiri. Maka, ia pun menghubungi tentara Meksiko kenalannya yang bernama Arturo Guzman Decena. Gullien meminta kepada Decena untuk mencarikan orang-orang terbaik di militer Meksiko untuk direkrut menjadi anggota baru Gulf Cartel.

Decena lantas memanfaatkan koneksi & pemahamannya mengenai orang-orang di angkatan bersenjata Meksiko untuk merekrut 31 personil GAFES - pasukan spesial Meksiko - pada tahun 1997. Para personil GAFES tersebut bersedia membelot & bergabung dengan Gulf Cartel karena tergiur akan bayaran tinggi yang ditawarkan oleh Gulf Cartel. Para bekas personil GAFES itulah yang kelak bakal menjadi cikal bakal Los Zetas.

Nama "Zetas" pada kelompok tersebut berasal dari ejaan dalam bahasa Spanyol untuk huruf "Z". Nama "Zetas" sendiri digunakan karena masing-masing personil Los Zetas memiliki nama samaran yang berunsur huruf Z. Sebagai contoh, Decena selaku pemimpin pertama Los Zetas memiliki nama sandi "Z1". Sementara Heriberto Lazcano yang kelak bakal menggantikan Decena sebagai pemimpin baru Los Zetas memiliki nama sandi "Z3".

Los Zetas difungsikan sebagai sayap militer dari Gulf Cartel. Namun selain bertindak sebagai ujung tombak Gulf Cartel dalam perang antar kartel, para anggota Los Zetas juga dilatih supaya bisa ikut menyelundupkan narkoba & mencari konsumen baru di wilayah selatan AS. Dengan begitu, para anggota Los Zetas bisa membantu memperluas wilayah kekuasaan Gulf Cartel sambil memperkaya dirinya sendiri.

Meksiko lokasinya berada tepat di sebelah selatan Amerika Serikat (United States), negara konsumen narkoba terbesar di Benua Amerika. (favio tupac / pinterest.com)

Memasuki awal dekade 2000-an, jumlah anggota Los Zetas sudah mencapai 300 personil. Namun pada periode ini pulalah, Los Zetas harus menerima ujian berat. Pada tahun 2002, Decena tewas dibunuh oleh tentara Meksiko. Setahun kemudian, giliran Gullien selaku pemimpin Gulf Cartel yang ditangkap oleh tentara Meksiko.

Dengan memanfaatkan kondisi Gulf Cartel yang sedang melemah akibat kehilangan tokoh pentingnya, kartel-kartel musuh bebuyutan Gulf Cartel seperti Sinaloa & Beltran Leyva beramai-ramai menginvasi wilayah kekuasaan Gulf Cartel di Meksiko utara.


Menjadi Kartel dalam Kartel

Sementara itu di pihak Los Zetas, Heriberto Lazcano naik menjadi pemimpin baru Los Zetas. Sejak dipimpin oleh Lazcano inilah, Los Zetas mengalami pertumbuhan pesat. Jika pada awalnya Los Zetas hanya beroperasi di bawah perintah Gulf Cartel, maka kini Los Zetas mulai berani membangun jaringan bisnisnya sendiri. Bisnis mereka juga bukan hanya terbatas pada perdagangan narkoba, tetapi juga mencakup aktivitas ilegal lain (misalnya penyelundupan imigran gelap).

Pesatnya pertumbuhan Los Zetas tidak lepas dari taktik brutal yang digunakan oleh Lazcano. Sebelum Los Zetas aktif, kartel-kartel Meksiko lebih suka menggunakan taktik sogokan kepada oknum aparat & pejabat lokal supaya bisnisnya tidak diusik. Kalaupun mereka harus membunuh target tertentu, maka mayat korban biasanya akan langsung dikuburkan di tempat yang terpencil. Para anggota kartel juga cenderung menghindari baku tembak di kawasan padat penduduk.

Namun tidak demikian halnya dengan Los Zetas. Supaya bisa mendapatkan respek dengan cepat dari warga lokal & kartel-kartel saingannya, Los Zetas tidak segan-segan mengedepankan taktik kekerasan. Saat berhasil menangkap anggota kartel musuh, Lazcano akan memerintahkan supaya orang tersebut direbus hidup-hidup dalam minyak mendidih atau dilemparkan ke kawanan hewan buas.

Lazcano juga menggunakan metode eksekusi sadis untuk memastikan kalau anak-anak buahnya tidak ada yang berani berkhianat. Saat ada 2 anak buah Lazcano yang ketahuan mencuri darinya, Lazcano memerintahkan supaya kedua orang tersebut dipukuli memakai balok kayu hingga tewas, sementara anak buahnya yang lain diharuskan menyaksikan proses eksekusi brutal tersebut. Saat korban sudah tewas, tubuh korban kemudian dibelah & jantungnya diambil.

Heriberto Lazcano.

Saat Los Zetas hendak melakukan perluasan wilayah, Lazcano mula-mula akan melakukan pengintaian terlebih dahulu secara seksama untuk mencari tahu siapa tokoh yang memimpin aktivitas kriminal seperti pemerasan & perdagangan manusia di wilayah tersebut. Sesudah mendapatkan informasi yang cukup, orang tersebut kemudian akan dibunuh & Los Zetas ganti menguasai aktivitas kriminal di wilayah yang bersangkutan.

Los Zetas juga menciptakan sayap militer khusus bernama "Panteras" (Panther) yang semuanya beranggotakan perempuan. Tugas anggota Panteras adalah mendekati tokoh-tokoh tertentu (misalnya politikus berpengaruh) & kemudian merayu mereka dengan iming-iming seks supaya mereka bersedia bekerja sama dengan Los Zetas. Jika orang tersebut menolak, Panteras tidak segan-segan langsung beralih ke taktik pembunuhan.

Semakin banyaknya wilayah & sumber pemasukan yang dimiliki oleh Los Zetas harusnya turut berdampak positif pada Gulf Cartel mengingat Los Zetas masih berstatus sebagai bagian dari Gulf Cartel. Namun pesatnya pertumbuhan Los Zetas ternyata malah menimbulkan riak-riak perpecahan dalam tubuh Gulf Cartel.

Sejumlah anggota Gulf Cartel tidak menyukai metode brutal yang digunakan oleh Los Zetas karena dianggap hanya memperparah situasi keamanan Meksiko & menyulitkan upaya mereka dalam mengedarkan narkoba tanpa gangguan.Saat hubungan antara Gulf Cartel dengan Los Zetas semakin menegang, kedua kelompok tersebut akhirnya benar-benar terlibat perang terbuka melawan satu sama lain pada tahun 2010.

Karena Los Zetas pada periode ini sudah demikian kuat, Gulf Cartel pun terpaksa menjalin aliansi dengan musuh bebuyutannya, Sinaloa Cartel. Los Zetas tidak mau kalah & membuat aliansi serupa dengan Beltran Leyva, kartel yang sebelum ini beroperasi sebagai kartel bawahan Sinaloa.



LOS ZETAS SEBAGAI KARTEL INDEPENDEN

Menjalar ke Negara Tetangga

Saat Los Zetas memisahkan diri dari Gulf Cartel, Los Zetas diketahui sudah aktif di setidaknya 405 daerah kotapraja Meksiko. Jumlah tersebut sekaligus menjadikan Los Zetas sebagai kartel Meksiko dengan persebaran terluas pada masanya. Pada puncak kekuatannya, Los Zetas diketahui memiliki 10.000 personil. Mereka juga dilengkapi dengan aneka macam alutsista seperti senapan serbu AK-47, peluncur roket, hingga mobil lapis baja (narco tank).

Los Zetas bukan hanya aktif di wilayah Meksiko & AS, tetapi juga di Guatemala, negara tetangga Meksiko di sebelah selatan. Di sana, Los Zetas menjalin aliansi dengan gembong narkoba lokal yang bernama Horst Walther Overdick. Overdick setuju untuk membiarkan Los Zetas beroperasi di Guatemala. Sebagai gantinya, Los Zetas bakal membantu Overdick melenyapkan orang-orang yang tidak sejalan dengannya.

Pada bulan Mei 2011 misalnya, Los Zetas membunuh 27 orang peternak yang bekerja di lahan milik Otto Salguero - seorang tokoh berpengaruh Guatemala - di Peten, Guatemala utara. Para korban dipenggal, lalu kepalanya disebar di seluruh area peternakan. Los Zetas juga memotong kaki salah seorang korban, lalu menggunakan darahnya untuk menuliskan pesan peringatan kepada Salguero di dinding.

Sepak terjang Los Zetas di Guatemala belum berhenti sampai di sana. Di tahun yang sama, Los Zetas menculik seorang jaksa lokal yang bernama Allan Stowlinsky Vidaurre & memutilasi tubuhnya. Potongan-potongan mayat Vidaurre kemudian dimasukkan ke dalam 5 tas berbeda & ditinggalkan di sejumlah lokasi di kota Coban, Guatemala tengah. Sebelum pembunuhan ini terjadi, Vidaurre diketahui sedang menangani kasus penyelundupan narkoba yang dilakukan oleh Los Zetas.

Los Zetas juga memanfaatkan wilayah Guatemala untuk merekrut anggota baru. Para personil Kaibiles - pasukan elit Guatemala - menjadi sasaran perekrutan Los Zetas karena mereka memiliki keterampilan militer & sudah terlatih untuk bertahan hidup dalam kondisi ekstrim di tengah hutan. Bukan hanya itu, karena Guatemala pernah dilanda perang saudara selama puluhan tahun, militer Guatemala pun sudah berpengalaman saat harus berperang melawan pihak-pihak yang melakukan taktik membaur di antara warga sipil.


Pasukan Kaibiles Guatemala. (progressive.org)


Membantai Sambil Mencari Simpati

Di saat Los Zetas melebarkan sayapnya hingga ke negara tetangga Meksiko, kelompok tersebut tetap tidak mengendurkan aksinya di Meksiko. Pada bulan Agustus 2010, Los Zetas membunuh 72 orang imigran & kemudian menguburkan mayat mereka dalam liang kuburan massal di San Fernando. Setahun kemudian atau tepatnya pada pertengahan tahun 2011, Los Zetas mencegat sejumlah bus di San Fernando & menculik para penumpangnya.

Penumpang pria yang diculik kemudian akan diberikan senjata-senjata jarak dekat seperti pisau & balok. Mereka lalu diharuskan bertarung satu sama lain bak gladiator hingga lawannya tewas. Pihak yang kalah mayatnya dibuang ke dalam liang kuburan massal. Sementara pihak yang menang diperintahkan untuk melakukan misi-misi berbahaya seperti membunuh tokoh kartel saingan. Total, ada 193 orang yang tewas dalam penculikan & aksi saling bunuh ini.

Setahun berlalu, aksi pembantaian yang dilakukan oleh Los Zetas tetap tidak mengendur. Bahkan cenderung semakin membabi buta seiring dengan kian sengitnya perang antara Los Zetas melawan kartel-kartel rival & aparat Meksiko.

Pada bulan April 2012, Los Zetas menggantung 9 mayat di kota Nuevo Laredo. Los Zetas mengklaim kalau mayat-mayat tersebut adalah pengedar narkoba saingan mereka. Sebulan kemudian, Los Zetas membunuh 49 orang, lalu memotong-motong mayatnya & menyebarnya di jalan raya.

Meskipun Los Zetas mengedepankan taktik kekerasan & eksekusi brutal untuk menimbulkan efek gentar pada musuh-musuhnya, Los Zetas juga mencitrakan diri mereka sebagai kelompok yang murah hati & peduli akan kesejahteraan warga sipil di wilayah kekuasaannya. Sebagai contoh, menjelang perayaan Hari Anak di Meksiko pada tanggal 30 April 2011, Los Zetas menggelar pesta di stadion kota Ciudad Victoria, Meksiko utara.

Pesta tersebut terbuka untuk umum & dihadiri oleh para orang tua beserta anak-anaknya. Selama berlangsungnya pesta, Los Zetas juga membagi-bagikan aneka macam hadiah gratis seperti permen, makanan, mainan radio kontrol, hingga sepeda. Kemudian saat kota Ciudad Victoria luluh lantak akibat diterjang badai topan Ingrid pada bulan Oktober 2013, Los Zetas membagi-bagikan bantuan makanan kaleng kepada para korban bencana.


Dihajar dari Luar & Dalam

Perang antara Los Zetas melawan kartel-kartel rival sendiri masih terus berlangsung. Bak pepatah "melawan api dengan api", kartel-kartel rival Los Zetas kini turut mengadopsi taktik brutal yang digunakan oleh Los Zetas. Mereka kini tidak ragu-ragu menyiksa & menginterogasi para anggota Los Zetas sambil merekamnya, lalu mengunggah video rekamannya ke internet & meninggalkan mayat para korban di pusat keramaian.

CJNG, salah satu kartel musuh utama Los Zetas. (sofrep.com)

Jalisco New Generation Cartel (CJNG / Cartel de Jalisco Nueva Generacion) adalah salah satu kartel musuh utama Los Zetas yang paling giat menggunakan taktik brutal untuk menumpas Los Zetas. Supaya mendapatkan dukungan & pembenaran atas taktik yang mereka gunakan, CJNG mencitrakan diri mereka sebagai kelompok yang mengangkat senjata untuk menghentikan aksi-aksi kriminal yang dilakukan oleh Los Zetas.

Untuk menunjukkan keseriusan mereka dalam memerangi Los Zetas, CJNG bahkan sampai menyebut kelompok mereka dengan nama alias "Matazetas" (Pembunuh Zetas). Namun upaya tersebut tetap tidak membuat CJNG mendapatkan simpati dari pemerintah Meksiko. Pemerintah Meksiko justru malah menganggap CJNG sebagai kelompok kriminal yang sama berbahayanya dengan Los Zetas karena CJNG tidak segan-segan menyerang konvoi polisi.

Kembali ke soal Los Zetas. Akibat harus bertempur sekaligus melawan aparat Meksiko & kartel-kartel rival, kekuatan Los Zetas secara perlahan kian terkikis. Pada bulan Oktober 2012, Lazcano tewas dibunuh oleh tentara Meksiko. Miguel Trevino Morales / Z40 kemudian naik menjadi pemimpin baru Los Zetas, namun ia sendiri kemudian berhasil ditangkap oleh aparat Meksiko pada bulan Juli 2013.

Trevino Morales saat ditangkap oleh aparat Meksiko. (dailymail.co.uk)

Ancaman bagi Los Zetas bukan hanya datang dari luar, tapi juga dari sesama mereka sendiri. Sejumlah komandan bawah Los Zetas ingin memiliki kendali lebih luas atas daerah kekuasaannya masing-masing supaya mereka bisa mendapatkan jatah pemasukan lebih besar.

Sebagai akibatnya, timbullah konflik di antara sesama anggota Los Zetas. Pada bulan Agustus 2012 contohnya, sebanyak 14 anggota Los Zetas yang loyal kepada komandan Ivan Caballero / Z50 tewas dibunuh oleh anggota Los Zetas suruhan Morales / Z40.

Kendati Los Zetas masih aktif hingga sekarang, kelompok tersebut diyakini sudah tidak sekuat 1 dekade lalu akibat perpecahan internal & hilangnya tokoh-tokoh kharismatik mereka. Apa yang sekarang masih aktif sebagai Los Zetas aslinya hanyalah kelompok-kelompok kriminal kecil pecahan Los Zetas yang masing-masingnya bertindak secara mandiri. Kelompok-kelompok tadi tetap menggunakan nama Los Zetas semata-mata agar mereka tetap dipandang dengan penuh rasa gentar oleh kelompok saingannya.  -  © Rep. Eusosialis Tawon



BIODATA

Nama resmi : Los Zetas
Tahun aktif : 1997 - sekarang
Area operasi : (mayoritasnya di) Meksiko
Ideologi : -



REFERENSI

Corcoran, P.. 2011. "Guatemala Prosecutor Killed After 'Zetas' Arrests".
(insightcrime.org/news/brief/guatemala-prosecutor-killed-after-zetas-arrests/)

Corcoran, P.. 2011. "Mexico Drug Gang Behind Guatemala Massacre?".
(insightcrime.org/news/analysis/mexico-drug-gang-behind-guatemala-massacre/)

Esters, A.C.. 2011. "Mexico's Tales of Bus Passengers Forced to Fight to the Death".
(www.theatlantic.com/international/archive/2011/06/gladiator-death-fights-mexico-drug-war/351738/)

Grayson, G.W.. 2014. "The Evolution of Los Zetas in Mexico and Central America".
(www.globalsecurity.org/security/library/report/2014/ssi_grayson.pdf)

Grillo, I.. 2012. "Special Report: Mexico's Zetas rewrite drug war in blood".
(www.reuters.com/article/us-mexico-drugs-zetas-idUSBRE84M0LT20120523)

InSight Crime. 2012. "Zetas".
(insightcrime.org/mexico-organized-crime-news/zetas-profile/)

InSight Crime. 2020. "Jalisco Cartel New Generation (CJNG)".
(insightcrime.org/mexico-organized-crime-news/jalisco-cartel-new-generation/)

Logan, S.. 2012. "A Profile of Los Zetas: Mexico’s Second Most Powerful Drug Cartel".
(ctc.usma.edu/a-profile-of-los-zetas-mexicos-second-most-powerful-drug-cartel/)

Wilkinson, T.. 2012. "Leader of Mexico’s Zetas drug gang proves elusive even in death".
(www.latimes.com/world/la-xpm-2012-oct-09-la-fg-mexico-zetas-20121010-story.html)
 






COBA JUGA HINGGAP KE SINI...



5 komentar:

  1. Edan. Memnyiksa dan membunuh manusia cuma karena untuk ditakuti. Jangan sampai Indonesia dikuasai kartel narkoba.

    BalasHapus
  2. apa meksiko dan kolombia punya ladang opium?
    mereka dapat bahan baku narkoba dari mana ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, dari hasil menanam sendiri. Supaya nggak ketahuan, mereka menanamnya secara sembunyi-sembunyi.

      Ada yg ditanamnya di ladang, tapi dicampur dengan tanaman lain untuk kamuflase. Jadi ladangnya diisi tanaman biasa (misalnya tomat), tapi bagian sela-selanya dipakai untuk menanam tanaman narkotik.

      Ada juga yang sengaja memilih kawasan terpencil sebagai lokasi ladang narkotik supaya susah dirazia. Misalnya di tengah gurun & di pegunungan.

      Ada juga yang menanamnya di dalam bangunan, terus tanamannya ditaruh di pot-pot kecil & diberi pencahayaan memakai lampu.

      Hapus
    2. - Mulanya opium tidak ditanam di amerika selatan. Opium Ditanam ditanam di afghanistan dan asia tenggara. Opium adalah bahan baku heroin, heroin dan putaw. Jaman dulu disebut madat atau candu.
      - Kolombia adalah penghasil koka bukan opium. Koka sangat cocok ditanam di dataran tinggi Kolombia. Koka adalah bahan baku serbuk kokain.
      - Di kolombia, petani menjual daun koka, lalu diolah oleh kartel kolombia untuk diproses menjadi serbuk kokain. Kartel besar di Kolombia adalah kartel Cali dan Medellin. Nah Pablo Escobar itu pemimpin kartel Medellin.
      - Kartel Kolombia kerjasama dengan kartel Meksiko dalam peredaran kokian untuk dipselundupkan ke AS.
      - Setelah 2 kartel besar itu runtuh, maka petani meracik sendiri daun koka menjadi kokain dan menjualnya ke kartel Meksiko.
      - Selain itu, kini kartel Meksiko mulai menanam sendiri Opium dan Ganja di Meksiko.
      - Wallahualam...

      Hapus

Diberdayakan oleh Blogger.