Kecoa Madagaskar, Serangga Hutan yang Gemar Mendesis



Sepasang kecoa Madagaskar. (petful.com)

Kecoa Madagaskar (Madagascar cockroach; Gromphadorhina portentosa) adalah nama dari spesies kecoa yang - sesuai namanya - memang berasal dari Madagaskar, pulau yang terletak di seberang timur Benua Afrika. Tidak seperti kecoa yang banyak dijumpai di rumah-rumah, kecoa Madagaskar tidak memiliki sayap. Kecoa Madagaskar juga tergolong sebagai kecoa yang berukuran besar karena panjang tubuhnya bisa mencapai 10 cm.

Kecoa Madagaskar juga dikenal dengan nama "kecoa mendesis" (hissing cockroach) karena kecoa ini bisa mengeluarkan suara mendesis. Suara tersebut berasal dari spirakel /  lubang pernafasan yang terletak di bagian abdomennya. Ada beberapa alasan kenapa kecoa Madagaskar mengeluarkan suara mendesis.

Jika kecoa jantan berpapasan dengan betina, pejantan akan mengeluarkan suara mendesis untuk menunjukkan rasa tertariknya pada kecoa betina. Namun jika pejantan berpapasan dengan sesama pejantan, ia akan mengeluarkan suara mendesis untuk mengusir pejantan lainnya. Kecoa jantan & betina juga bisa mengeluarkan suara mendesis yang amat keras untuk menakut-nakuti musuhnya.

Kawanan kecoa Madagaskar di tangan manusia. (Magnus Manske / wikipedia.org)

Kecoa normalnya dianggap sebagai hewan hama karena mereka memiliki kebiasaan mencari makan di tempat kotor & masuk ke rumah manusia. Namun tidak demikian halnya dengan kecoa Madagaskar. Pasalnya hewan ini hanya menghuni kawasan hutan Madagaskar. Justru hewan ini dianggap sebagai hewan yang bermanfaat bagi lingkungan berkat kebiasaannya memakan sampah hutan & membantu mempercepat proses penguraian yang menyuburkan tanah.

Makanan utama kecoa Madagaskar adalah buah-buahan yang jatuh ke tanah, namun mereka juga mau memakan serangga kecil & bangkai hewan. Mereka memiliki pola hidup nokturnal yang berarti kecoa ini aktif mencari makan pada malam hari. Pada siang hari, hewan ini beristirahat di tempat yang terlindung dari cahaya.



SERANGGA YANG "MELAHIRKAN"

Kecoa Madagaskar memiliki dimorfisme seksual yang berarti kecoa jantan & betina memiliki wujud yang berbeda. Pejantan memiliki sepasang tonjolan di belakang kepalanya, sementara betina tidak.

Pejantan juga memiliki perilaku teritorial yang berarti masing-masing pejantan memiliki wilayah kekuasaannya sendiri-sendiri. Jika ada pejantan yang memasuki wilayah milik pejantan lain, pejantan pemilik wilayah akan mengusir tamu tak diundang tersebut dengan cara mendesis.

Kecoa jantan & betina melakukan perkawinan dengan cara saling menempelkan ujung abdomennya. Seperti serangga lainnya, kecoa Madagaskar juga menghasilkan telur. Namun tidak seperti serangga pada umumnya, kecoa Madagaskar akan tetap menyimpan telur-telurnya di dalam tubuhnya hingga menetas. Telur-telur tersebut memerlukan waktu selama 2 bulan hingga menetas di dalam tubuh induknya.

Induk kecoa Madagaskar saat melahirkan anak-anaknya. (Sam Couch / wonderlab.org)

Karena kecoa betina mengeluarkan anak-anaknya saat mereka sudah menetas dari telurnya, kecoa Madagaskar betina nampak sedang melahirkan anak-anaknya. Jumlah anak yang bisa dikeluarkan oleh kecoa Madagaskar adalah sekitar 15 - 40 ekor. Bayi kecoa Madagaskar yang baru keluar dari tubuhnya nampak berwarna putih. Namun sesudah beberapa lama, warna tubuhnya akan berubah menjadi merah & hitam layaknya kecoa dewasa.

Kecoa Madagaskar mengalami metamorfosis tidak sempurna yang berarti hewan ini menjalani 3 fase dalam siklus hidupnya : telur, nimfa, & dewasa. Nimfa kecoa Madagaskar harus menjalani pergantian kulit sebanyak 6 kali sebelum menjadi serangga dewasa. Kecoa Madagaskar mengalami kematangan seksual pada usia 7 bulan & bisa hidup hingga usia 5 tahun.



KECOA MADAGASKAR & MANUSIA

Kecoa Madagaskar merupakan hewan peliharaan yang cukup populer bagi manusia karena hewan ini tidak berbahaya bagi manusia & memiliki penampilan yang menarik. Metode pemeliharaan hewan ini juga terbilang mudah karena kecoa Madagaskar bisa dipelihara dalam akuarium yang bagian alasnya diberi tanah & onggokan kayu.

Bagian atas akuarium sebaiknya diberi penutup supaya kecoa ini tidak sampai memanjat keluar. Untuk urusan makanan, kecoa Madagaskar bisa diberi makan buah, selada, atau bahkan makanan anjing. Sementara untuk minumannya, kecoa ini bisa minum dari kapas atau spons yang sudah dibasahi.

Kecoa Madagaskar juga terkenal karena hewan ini kerap muncul dalam acara televisi "Fear Factor" (FF). Dalam acara tersebut, para peserta diharuskan mengikuti aneka macam permainan & tantangan supaya bisa menjadi pemenang. Dari sekian banyak tantangan yang ditampilkan dalam FF, salah satu tantangan yang cukup sering dimunculkan dalam episode-episode FF adalah tantangan memakan kecoa Madagaskar hidup-hidup.  -  © Rep. Eusosialis Tawon



KLASIFIKASI

Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Blattodea
Famili : Blaberidae
Genus : Gromphadorhina
Spesies : Gromphadorhina portentosa



REFERENSI

D. Clark & D. Shanklin. "Madagascar Hissing Cockroaches".
(entomology.ca.uky.edu/ef014)

Jessee, A.. 2009. "Gromphadorhina portentosa".
(animaldiversity.org/accounts/Gromphadorhina_portentosa/)

Rice, L.. 2002. "''Fear Factor'' fans favor the gross-eating stunts".
(ew.com/article/2002/02/05/fear-factor-fans-favor-gross-eating-stunts/)



TAUTAN EKSTERNAL

Video kecoa Madagaskar saat mengeluarkan suara mendesis

 






COBA JUGA HINGGAP KE SINI...



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.