Tardigrade, Makhluk Mungil yang Tahan Akan Siksa Dunia



Tardigrade yang sedang berenang di sela-sela lumut. (Eye of Science / nationalgeographic.com)

Tardigrade / tardigrada adalah nama dari sejenis hewan yang bentuknya panjang & gemuk layaknya ulat. Tubuhnya lunak & beruas-ruas. Di bagian kepalanya, terdapat mulut berbentuk bundar. Bergantung dari spesiesnya, tardigrade memiliki warna kulit yang beragam. Mulai dari putih, merah, hijau, hitam, & bahkan transparan.

Tardigrade memiliki kaki berjumlah 8 yang masing-masing ujungnya dilengkapi dengan cakar berjari 3 hingga 5. Mereka berjalan dengan cara merayap atau menggerak-gerakkan kakinya secara lambat saat melayang di air.

Tardigrade merupakan hewan yang amat jarang terlihat oleh manusia. Pasalnya hewan ini berukuran amat kecil & hanya bisa dilihat dengan jelas di bawah mikroskop. Panjang tubuh tardigrade berkisar antara 0,05 mm - 1,2 mm.

Karena tardigrade berukuran amat kecil, makanan tardigrade terdiri dari makhluk-makhluk yang juga berukuran amat kecil seperti alga, jamur, bakteri, sisa-sisa tumbuhan, & bahkan tardigrade lain yang berukuran lebih kecil. Tardigrade pada gilirannya menjadi mangsa dari cacing nematoda, larva serangga, siput, & laba-laba.


Tubuh tardigrade saat dilihat di bawah mikroskop elektron. (Lasse Topstad / ibol.org)


BERUANG AIR BERKAKI BANYAK

Ada sekitar 1.300 spesies tardigrade yang sudah diketahui & mereka semua tergolong dalam filum Tardigrada. Nama "tardigrada" pertama kali diberikan oleh ilmuwan Lazzaro Spallanzani pada tahun 1777, di mana nama tersebut secara harfiah berarti "pejalan lambat".

Sebelum diberi nama & klasifikasi ilmiah oleh Spallanzani, keberadaan tardigrade aslinya sudah diketahui oleh manusia sejak tahun 1773. Tepatnya oleh ilmuwan asal Jerman yang bernama Johann August Ephraim Goeze.

Johann pada waktu itu memberikan nama "beruang air kecil" (kleiner wasserbär) pada hewan yang baru ditemukannya tersebut. Oleh karena itulah, tardigrade sekarang juga dikenal dengan nama lain "beruang air" (water bear).

Tardigrade bisa ditemukan di seluruh dunia selama tempat tersebut memiliki air. Entah itu lautan, sungai, kolam, hingga lumut yang kebetulan sedang berada dalam kondisi basah. Karena tardigrade kerap ditemukan pada lumut & fisiknya kebetulan terlihat menyerupai babi, tardigrade kadang-kadang juga dikenal dengan sebutan "babi lumut" (moss piglet).

Persebaran habitat tardigrade juga tidak kalah beragam. Mereka dapat ditemukan di lautan sedalam 4.700 meter hingga puncak bersalju Pegunungan Himalaya pada ketinggian 6.000 meter. Habitat macam genangan air, tanah, lumut, hingga timbunan daun semuanya bisa dihuni oleh tardigrade.


Tardigrade dengan tubuh transparan. (Quartz / youtube.com)


TAHAN DIREBUS & DIBEKUKAN HIDUP-HIDUP

Dengan melihat penjelasan di atas, tardigrade nampak sebagai hewan yang tidak istimewa. Tapi tunggu dulu, hewan ini aslinya merupakan salah satu hewan paling tahan banting di dunia. Pasalnya tardigrade bisa bertahan hidup dalam kondisi-kondisi ekstrim yang normalnya bakal membunuh manusia.

Tardigrade membutuhkan tempat yang basah sebagai habitatnya. Namun saat tardrigrade sedang berada di lingkungan tanpa air / kadar keasinan airnya berubah-ubah, tardigrade bisa hidup tanpa makan & minum hingga 30 tahun lamanya!

Kehebatan tardigrade belum berhenti sampai di sana. Tardigrade diketahui tetap bisa hidup usai dibekukan maupun direbus hidup-hidup. Mereka tidak akan mati kendati terpapar oleh suhu serendah -200 derajat Celcius & setinggi 151 derajat Celcius.

Jika itu masih belum seberapa, tardigrade juga tetap hidup usai terkena paparan sinar X dengan dosis 570.000 rad. Sebagai pembanding, manusia bakal tewas jika terpapar sinar X dengan dosis 500 rad.

Tardigrade juga bisa tetap hidup dalam kondisi vakum tanpa oksigen & gravitasi seperti yang ada di luar angkasa sana. Dengan melihat hal-hal tersebut, tidak berlebihan rasanya jika kita menyebut tardigrade sebagai hewan yang tahan akan siksa dunia.

Lantas, bagaimana caranya hewan sekecil tardigrada bisa memiliki kemampuan sehebat itu? Jawabannya adalah karena tardigrade bisa melakukan kriptobiosis. Saat melakukan kriptobiosis, tardigrade akan menarik masuk kepala serta kakinya & kemudian menciptakan lapisan keras di sekujur tubuhnya. Sesudah itu, tardigrade akan melakukan tidur panjang.

Tardigrade dalam kondisi normal (atas) & saat melakukan kriptobiosis (bawah). (Eye of Science / americanscientist.org)

Selama menjalani kriptobiosis, proses metabolisme tardigrade menjadi jauh lebih lambat & nyaris tidak ada bedanya dengan hewan yang sudah mati. Dampaknya, tardigrade yang sedang berada dalam tahap kriptobiosis bisa hidup tanpa makan, minum, & bahkan oksigen dalam jangka waktu yang lama.

Tardigrade yang sedang berada dalam fase kriptobiosis juga menjadi lebih tahan terhadap suhu panas, dingin, & radiasi tinggi. Biasanya tardigrade melakukan kriptobiosis saat kondisi lingkungan di sekitarnya sedang tidak bersahabat. Ketika kondisi lingkungannya sudah membaik, barulah tardigrade berhenti menjalani tahap kriptobiosis & kembali melakukan aktivitasnya secara normal.



CARA TARDIGRADE BERKEMBANG BIAK

Tardigrade memiliki perilaku berkembang biak yang berbeda-beda berdasarkan jenis & habitatnya. Tardigrade yang hidup di darat biasanya adalah hewan berkelamin ganda (hermafrodit) yang bisa membuahi dirinya sendiri & kemudian menghasilkan telur tanpa kawin. Dalam ilmu biologi, kemampuan menghasilkan keturunan tanpa kawin dikenal dengan sebutan "partenogenesis".

DI lain pihak, tardigrade yang hidup di air biasanya terdiri dari individu jantan & betina. Sebagai akibatnya, mereka harus melakukan perkawinan terlebih dahulu supaya bisa berkembang biak. Tardigrade betina yang sudah kawin akan menghasilkan telur berjumlah sekitar 30 butir atau kurang. Seperti halnya tardigrade dewasa, telur tardigrade juga bisa memasuki fase kriptobiosis.

Telur tardigrade saat berada dalam fase kriptobiosis (kiri) & saat berada dalam kondisi normal (kanan). (D.D. Horikawa, dkk.. / wired.com)

Telur tardigrade memerlukan waktu yang berbeda-beda untuk menetas. Ada tardigrade yang telurnya hanya membutuhkan waktu 2 minggu untuk menetas. Namun ada pula jenis tardigrade yang telurnya baru menetas sesudah 3 bulan. Semakin kering kondisi lingkungannya, semakin lama waktu yang diperlukan oleh telur untuk menetas.

Bayi tardigrade melakukan pergantian kulit berulang kali setiap kali dirinya bertambah besar. Tardigrade normalnya hanya memiliki usia maksimum 2,5 tahun. Namun jika tardigrade memasuki tahap kriptobiosis, rentang hidupnya bisa memanjang hingga mencapai puluhan tahun karena proses penuaannya tertunda. Jika tardigrade menjalani tahap kriptobiosis berulang kali, tardigrade tersebut secara teoritis bahkan bisa hidup hingga usia ratusan tahun.

Berkat kemampuannya dalam melakukan kriptobiosis, ilmuwan merasa tertarik untuk mempelajari tardigrade. Ilmuwan berharap kemampuan tardigrade bisa diterapkan pada manusia supaya manusia kelak bisa tetap hidup tanpa mengalami penuaan saat harus melakukan perjalanan panjang di luar angkasa.  -  © Rep. Eusosialis Tawon



KLASIFIKASI

Kingdom : Animalia
Filum : Tardigrada



REFERENSI

Bordenstein, S.. "Tardigrades (Water Bears)".
(serc.carleton.edu/microbelife/topics/tardigrade/index.html)

Bradford, A.. 2021. "Facts about tardigrades".
(www.livescience.com/57985-tardigrade-facts.html)

Michalzyk, L.. "What are those... tardigrades???".
(www.tardigrada.net/newsletter/tardigrades.htm)

National Geographic. "Tardigrade".
(www.nationalgeographic.com/animals/invertebrates/facts/tardigrades-water-bears)

Wright, J.. 2014. "Tardigrada".
(animaldiversity.org/accounts/Tardigrada/)
  





COBA JUGA HINGGAP KE SINI...



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.