Menguak Teori Konspirasi Seputar ISIS / ISIL



(Sumber)

Oke, 1 lagi artikel yang membahas soal ISIS. Kelompok yang 1 ini belakangan memang menjadi fenomena tersendiri berkat sepak terjangnya di medan konflik Timur Tengah yang begitu impresif. Hingga bulan September 2014, ISIS dilaporkan masih menguasai wilayah Suriah timur, Suriah utara, & Irak barat laut. Namun pencapaian tersebut datang bukan tanpa kontroversi. Banyak pihak yang mengecam ISIS karena seringnya kelompok tersebut melakukan tindakan-tindakan yang terkesan brutal & mengerikan. Misalnya menyembelih personil lawan sambil merekam peristiwanya, menyalib pelaku kriminal di muka umum, menghancurkan bangunan-bangunan bernilai sejarah, & sebagainya.

Popularitas sekaligus kontroversi yang disandang oleh kelompok dengan nama lain ISIL / Islamic State tersebut lantas melahirkan beragam teori konspirasi seputar mereka. Dan sesuai dengan judulnya, pihak Republik akan membahas beberapa teori konspirasi mengenai ISIS berikut analisanya. Karena ada begitu banyak teori konspirasi yang menyinggung ISIS, maka pihak Republik hanya akan mengangkat 4 teori konspirasi yang paling populer di kalangan masyarakat Indonesia - berdasarkan penilaian dari pihak Republik.

Sebelum kita lanjut ke bagian analisanya, pihak Republik akan memberikan panduan singkat mengenai cara membaca artikel ini. Paragraf mengenai teori konspirasi ditulis dengan memakai huruf tebal & warna putih, sementara paragraf mengenai analisa teori konspirasinya ditulis menggunakan huruf tipis. Dan untuk memudahkan pengunjung menelusuri sumber-sumber yang digunakan pihak Republik untuk menganalisa teorinya, pihak Republik tidak menggunakan daftar catatan referensi di bagian bawah artikel seperti biasanya. Tapi langsung menyisipkan tautan-tautan referensi di bagian paragraf analisanya.

Oke, jika penjelasan singkat di atas sudah dimengerti, mari kita lanjut ke bagian berikutnya untuk mengupas teori-teori konspirasi seputar ISIS, satu demi satu...



TEORI KONSPIRASI #1

Abu Bakar Al-Baghdadi selaku pemimpin ISIS aslinya adalah agen didikan Mossad (Israel) & ISIS adalah bagian dari "Operasi Sarang Tabuhan" (Operation Hornet's Nest). Operasi intelijen yang dilakukan AS & Israel untuk mengacaukan negara-negara Timur Tengah rival Israel & mengumpulkan milisi-milisi Islamis di 1 tempat supaya mereka bisa dimusnahkan secara serempak. Bocoran mengenai operasi rahasia ini datang dari Edward Snowden, mantan pegawai organisasi intelijen NSA. (Sumber)


SALAH. Teori konspirasi ini pertama kali muncul di Farsnews - media yang berbasis di Iran - sebelum kemudian teori yang sama dikutip oleh media berbahasa Inggris di Somalia & akhirnya menyebar ke mana-mana. Karena tidak ada bukti kalau Snowden pernah melontarkan pernyataan demikian, pun dengan bukti dokumentasi semisal rekaman wawancara antara perwakilan Farsnews dengan Snowden, maka teori ini bisa disimpulkan sebagai hasil rekaan Farsnews semata.

Bukti kalau teori ini hanyalah hasil rekaan semata semakin kuat setelah Glenn Greenwald - wartawan yang membantu penerbitan dokumen-dokumen rahasia milik Snowden - merilis pernyataan via Twitter kalau Snowden tidak pernah membuat pernyataan yang ada kaitannya dengan ISIS. Tidak lama kemudian, Ben Wizner selaku pengacara Snowden juga mengklarifikasi via Twitter kalau isu pernyataan Snowden mengenai ISIS adalah hoax semata.

Abu Bakar Al-Baghdadi. (Sumber)

Di luar masalah Snowden, teori ini juga memiliki sejumlah kelemahan penting. Pertama, teori ini mengesankan kalau ISIS bisa sebesar sekarang berkat Baghdadi semata. Padahal ISIS sebagai kelompok militan Irak sudah ada sejak tahun 2003 & Baghdadi hanya sekedar melanjutkan hasil kerja keras para pendahulunya sejak tahun 2010.

Kedua, teori ini mengesankan kalau ISIS tidak akan mengusik Israel. Padahal dengan melihat sepak terjang ISIS selama ini yang sangat agresif & tidak toleran terhadap pihak-pihak di luar golongannya, hanya masalah waktu bagi ISIS untuk berkonflik dengan Israel jika mereka sudah berhasil memantapkan kedudukannya di Irak & Suriah. Ketiga & yang paling mudah, tidak ada bukti kredibel kalau Al-Baghdadi pernah menerima pelatihan dari intelijen AS ataupun Israel.



TEORI KONSPIRASI #2

Abu Bakar Al-Baghdadi adalah agen rahasia yang bekerja untuk kepentingan negara-negara Barat. Buktinya, ada foto yang menampilkan dirinya (lingkaran merah sebelah kiri) dengan senator AS, John McCain. (Sumber)


SALAH. Foto tersebut tidak menampilkan sosok Al-Baghdadi, melainkan anggota FSA anak buah Salim Idris yang bernama Ahmed Hayyad. Dalam foto yang sama, Idris selaku pemimpin FSA bisa dilihat berdiri di sebelah kanan McCain. FSA / Free Syrian Army adalah kelompok pemberontak Suriah yang berhaluan moderat & mendapat dukungan dari AS. Sementara dalam hal relasi dengan ISIS, FSA bermusuhan dengan ISIS karena keduanya memiliki perbedaan dalam hal ideologi & metode perang.



TEORI KONSPIRASI #3

Abu Bakar Al-Baghdadi aslinya adalah agen rahasia Yahudi yang bernama Elliot Shimon. Buktinya, ada foto yang menampilkan dirinya di mana pria yang ada di foto tersebut wajahnya sangat mirip dengan Al-Baghdadi. (Sumber)


SALAH. Sama seperti teori konspirasi sebelumnya, orang yang ada di foto tersebut bukanlah Al-Baghdadi, melainkan pemain keyboard asal Timur Tengah yang bernama Motaz Hattar. Selebihnya, silakan merujuk pada teori konspirasi #1 untuk mendapatkan penjelasan yang lebih detail.


Hillary Clinton saat memegang buku memoarnya. (Sumber)


TEORI KONSPIRASI #4

Hillary Clinton mengaku kalau "negara" ISIS dibuat oleh AS & awalnya ISIS ingin didirikan di Sinai, Mesir. Namun kelompok cikal bakal ISIS akhirnya didirikan di Irak & Suriah menyusul timbulnya kudeta militer di Mesir pada tahun 2013. Pengakuan ini muncul dalam buku memoar Hillary yang berjudul "Hard Choices". (Sumber)


SALAH. Hillary tidak pernah menulis pengakuan demikian. Hillary dalam memoarnya hanya menyatakan kalau kegagalan AS memperkuat kelompok pemberontak Suriah untuk menumbangkan rezim Assad sesegera mungkin meninggalkan semacam "ruang kosong" alias kekacauan berkepanjangan di Suriah. Situasi tersebut lalu dimanfaatkan oleh ISIS untuk ikut melibatkan diri dalam perang sipil Suriah di mana mereka berhasil menaklukkan sejumlah wilayah di Suriah & menggunakan wilayah taklukannya untuk memperkuat diri. Intinya, Hillary ingin menekankan kalau kegagalan AS ikut campur dalam konflik di Suriah membantu memperkuat ISIS secara tidak langsung.

Teori konspirasi ini diduga pertama kali muncul di Lebanon tidak lama setelah anggota ISIS & Jabhat Al-Nusra terlibat kontak senjata dengan militer Lebanon di perbatasan Lebanon-Suriah. Lalu dari sana, teori tersebut menyebar hingga kemudian dikutip oleh media-media di seluruh dunia, termasuk media yang berbasis di Indonesia. Untuk menyangkal teori tersebut, Kedutaan Besar AS di Lebanon sampai harus merilis pernyataan resmi kalau tuduhan mengenai dukungan AS kepada ISIS adalah palsu.

Di luar masalah Hillary, teori ini juga memiliki kelemahan fatal yang tidak berbeda jauh dengan teori konspirasi #1. Teori ini menyatakan kalau ISIS sebagai negara baru ada pada tahun 2013 / 2014. Padahal ISIS sudah lama mendeklarasikan pendirian negara secara sepihak pada tahun 2006 dengan nama "Islamic State of Iraq" (ISI), alias jauh sebelum terjadi kudeta militer di Mesir pada tahun 2013.  -  © Rep. Eusosialis Tawon



ARTIKEL TERKAIT

Makna & Sejarah Bendera ISIS / ISIL
Sejarah Kelompok ISIS / ISIL

 





COBA JUGA HINGGAP KE SINI...



8 komentar:

  1. Terima kasih untuk ulasan dan analisa yang sungguh berbobot dan mendalam. Saya pribadi menilai tulisan Anda sangat objektif tanpa dipengaruhi oleh opini mengenai agama dan sebagainya. Saya bisa mengatakan hal ini karena saya juga membaca tulisan Anda yang lainnya. Ada satu teori yang mengatakan kalau ISIS bisa besar seperti ini karena Israel secara tidak langsung mendukung mereka dengan membeli minyak yang dijual oleh ISIS. Apakah ini benar? Pertanyaan saya selanjutnya adalah, apakah tidak mungkin dilakukan embargo terhadap ISIS sehingga mereka tidak bisa menjual dan membeli. Irak yang notabene negara kaya minyak saja limbung ketika dikenakan embargo oleh PBB. Bagaimana ulasan Anda mengenai hal ini?
    Terima kasih atas penjelasannya.
    Eka

    BalasHapus
    Balasan
    1. (1)
      Saya belum pernah mendengar teori konspirasi soal Israel membeli minyak dari ISIS. Lagipula kalau dilogika, terlalu beresiko buat Israel untuk mendukung ISIS, baik secara langsung maupun tidak langsung. Soal alasannya, sudah saya singgung di segmen teori konspirasi #1.

      Selama ini negara yang dituding membeli minyak dari ISIS secara diam-diam justru adalah Turki, karena ISIS memanfaatkan perbatasan Turki untuk menyelundupkan logistik & anggota baru. Sementara Turki sendiri terkesan tidak serius menutup perbatasannya dengan daerah konflik karena banyak faktor (salah satunya karena faktor dendam, mengingat dulu kelompok separatis PKK memanfaatkan wilayah Suriah untuk menghindari serangan militer Turki).


      (2)
      PBB sudah mengeluarkan resolusi 2170 & 2178 yang intinya meminta negara-negara anggota PBB untuk bersama-sama menekan aktivitas ISIS (termasuk dengan melarang segala macam transaksi yang berkaitan dengan ISIS). Tapi karena ISIS sudah terbiasa menggunakan jalur ilegal & sembunyi-sembunyi ala pasar gelap untuk memenuhi kebutuhan logistiknya, maka resolusi tersebut tidak banyak berpengaruh.

      Hapus
  2. menurut pendapat penulis bagaimana dengan pandangan bahwa ISIL sebagi pengusung/kaum Wahabi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa tolong diperjelas maksud pertanyaan anda? Jika maksud anda adalah apakah ISIS merupakan kelompok pengusung aliran Wahabi, maka jawabannya adalah iya. ISIS memang menggunakan pemahaman agama versi mereka untuk melegitimasi tindakannya. Tapi perlu diperhatikan juga kalau tidak semua golongan Wahabi mendukung tindakan ISIS karena di luar faktor agama, sepak terjang ISIS juga mengandung motif mencari kekuasaan. Sebagai contoh, Baghdadi mengangkat dirinya sendiri sebagai khalifah & salah satu kelompok yang dilawan ISIS di Suriah adalah Jabhat Al-Nusra (kelompok yang memiliki kemiripan ideologi & aliran dengan ISIS).

      Hapus
  3. Mohon maaf, bagaimana dengan berita yg sering kita lihat, ISIS sering membantai sesama muslim yg tidak sefaham. Terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa tolong diperjelas maksud pertanyaan anda? Kalau anda bertanya apakah ISIS memang benar-benar membunuh sesama Muslim yang tidak sejalan, jawabannya ya memang benar. Untuk kasus rakyat di wilayah kekuasaan mereka contohnya, ISIS sengaja memajang mayat pelaku kriminal di tempat umum supaya bisa sekalian menjadi peringatan bagi rakyat lain.

      Kalau masalah konflik dengan kelompok militan lain, itu karena ISIS merasa kalau negara buatan mereka adalah kekhalifahan yang sah. Sehingga ketika ada kelompok lain yang tidak mau mengakui Baghdadi sebagai khalifah, ISIS menganggap kelompok tadi sebagai golongan yang menyimpang (khawarij) & sudah pantas untuk diperangi.

      Hapus
  4. Minta sumber nya mas

    BalasHapus
    Balasan
    1. Anda klik saja tulisan-tulisan merah yang ada di artikelnya. Itu sumber-sumber yang saya gunakan untuk menulis artikelnya.

      Hapus

Diberdayakan oleh Blogger.