Bendera Islandia. (travelbigspendsmall.com) |
Islandia (Iceland; Island) adalah nama dari sebuah negara pulau yang terletak di Samudera Atlantik utara. Sebagai akibat dari lokasinya yang dekat dengan Kutub Utara, negara ini pun memiliki iklim yang dingin.
Kendati demikian, Islandia bukanlah negara yang benar-benar diselimuti es seutuhnya karena negara ini tetap memiliki sejumlah lahan hijau yang subur & kerap digunakan untuk aktivitas penggembalaan. Islandia juga terkenal karena wilayahnya penuh dengan gunung-gunung berapi aktif.
Dibandingkan negara-negara di Eropa daratan, Islandia memiliki sejarah yang relatif lebih muda karena pulau ini tidak memiliki penghuni permanen hingga abad ke-10. Hal yang tidak lain disebabkan oleh iklimnya yang kurang bersahabat & lokasinya yang jauh dari Eropa daratan. Adapun orang pertama yang diketahui sebagai penghuni permanen pertama di Pulau Islandia adalah rombongan pendeta asal Irlandia yang menetap di Islandia pada abad ke-8 untuk menyepi.
Memasuki abad ke-9, orang-orang Viking datang ke Islandia untuk mendirikan pemukiman permanen. Menurut catatan bangsa Viking yang berjudul "Landnamabok" & dibuat pada Abad Pertengahan, orang Viking pertama yang mendirikan pemukiman permanen di Islandia adalah Ingolfr Arnarson & pemukiman yang ia dirikan kelak menjadi cikal bakal kota Reykjavik. Kian banyaknya orang-orang Viking yang bermigrasi ke Islandia lantas diikuti dengan perginya rombongan pendeta Irlandia.
Rombongan Ingolfr Arnarson saat tiba di Islandia. (ancient-origins.net) |
Sebagai akibat dari semakin banyaknya orang-orang Viking yang menghuni Islandia, perselisihan antara sesama penghuni pulau pun menjadi hal yang bisa timbul sewaktu-waktu. Untuk mengatasinya, pada tahun 930 para kepala suku / godar setempat mendirikan lembaga bernama "Althing" untuk menjembatani perbedaan pendapat & menetapkan peraturan yang berlaku di Islandia. Sekarang, Althing menjadi badan parlemen tertua di dunia yang masih beroperasi.
Sementara itu di wilayah cikal bakal Norwegia, raja setempat yang bernama Olaf I Tryggvason memerintahkan rakyatnya untuk menganut agama Kristen pada abad ke-10. Olaf juga mengirimkan misionaris ke Islandia untuk mengajak penduduk setempat berpindah agama ke Kristen.
Upaya Olaf berhasil & mayoritas penduduk Islandia sejak itu memeluk agama Kristen. Gelombang Kristenisasi yang melanda Islandia lantas diikuti dengan menjamurnya praktik menulis & membuat literatur di pulau tersebut.
MENJADI BAWAHAN KERAJAAN EROPA UTARA
Memasuki pertengahan abad ke-13, Islandia dilanda konflik internal akibat adanya konflik antara kelompok-kelompok suku setempat. Sadar kalau konflik tersebut dalam jangka panjang hanya akan merugikan penduduk Islandia sendiri, pada tahun 1264 para godar setempat mengakui raja Norwegia sebagai penguasa Islandia. Harapannya, jika yang berkuasa atas Islandia adalah orang luar, maka tidak akan ada kelompok setempat yang diistimewakan atau dianaktirikan oleh sang penguasa.
Kendati secara resmi Islandia berstatus sebagai wilayah bawahan Kerajaan Norwegia, dalam praktiknya Islandia memiliki kemandirian memerintah yang cukup luas & memiliki hak merancang peraturannya sendiri. Tahun 1380, Kerajaan Norwegia melebur dengan Kerajaan Denmark sehingga Islandia sejak periode ini secara otomatis menjadi wilayah bawahan Denmark. Namun status Islandia sebagai wilayah bawahan dengan otonomi luas secara umum tetap tidak berubah.
Peta lokasi Islandia. (operationworld.org) |
Sejak abad ke-17, Denmark mencoba memperkuat kontrolnya atas Islandia. Tahun 1602 contohnya, semua pedagang asing dilarang memasuki Islandia & perdagangan di Islandia dimonopoli oleh orang-orang Denmark. Tahun 1703, Denmark menggelar sensus & menemukan kalau Pulau Islandia pada tahun tersebut hanya dihuni oleh 50.358 orang. Kontrol Denmark atas Islandia menjadi kian kuat setelah pada tahun 1800, Denmark membubarkan Althing & menggantinya dengan badan mahkamah khusus.
Denmark baru kembali melonggarkan kontrolnya atas Islandia setelah pada tahun 1843, Denmark mengizinkan berdirinya kembali Althing. Tahun 1848, Denmark yang awalnya berbentuk monarki absolut berubah menjadi monarki parlementer.
Peristiwa tersebut lantas menimbulkan pertanyaan mengenai status politik resmi Islandia. Masalah tersebut baru terpecahkan setelah pada tahun 1874, Althing secara resmi diakui sebagai badan yang memiliki wewenang atas urusan-urusan domestik Islandia. Otonomi yang dimiliki oleh Islandia semakin luas setelah pada tahun 1904, pemerintah Denmark untuk pertama kalinya memiliki kementerian yang khusus menangani masalah Islandia.
Tahun 1918, Islandia akhirnya resmi menjadi negara berdaulat yang mengakui raja Denmark sebagai kepala negaranya setelah perwakilan Denmark & Islandia di tahun tersebut mengesahkan perjanjian yang berlaku hingga 35 tahun berikutnya. Karena Islandia hanyalah negara kecil yang berpenduduk sedikit, urusan keamanan & hubungan luar negeri Islandia tetap berada di bawah kendali Denmark.
MERDEKA SEBAGAI REPUBLIK
Tahun 1939, pecah Perang Dunia II di Eropa setelah Jerman melancarkan invasi ke Polandia. Setahun berikutnya, giliran Denmark yang diduduki oleh Jerman sehingga Islandia secara teoritis kini ikut menjadi wilayah bawahan Jerman.
Untuk mencegah Islandia benar-benar berada di bawah kendali Jerman, pasukan Inggris memutuskan untuk menyerbu & menginvasi Islandia di tahun yang sama. Invasi tersebut berjalan tanpa halangan & Islandia sejak itu berada di bawah kekuasaan Blok Sekutu.
Sudah disinggung di paragraf-paragraf sebelumnya kalau perjanjian antara Denmark & Islandia berlaku selama 35 tahun. Karena perjanjian tersebut diresmikan pada tahun 1918, maka di atas kertas perjanjian tersebut bakal berakhir di tahun 1943. Upaya untuk merundingkan kembali perjanjian tersebut tidak bisa dilakukan karena Denmark & Islandia sedang diduduki oleh 2 Blok yang saling bermusuhan dalam perang.
Tentara Inggris di Islandia. (icelandmonitor.mbl.is) |
Tahun 1944 alias setahun pasca berakhirnya perjanjian antara Denmark & Islandia, rakyat Islandia menggelar referendum untuk menentukan masa depan wilayahnya. Hasilnya, hampir seluruh rakyat Islandia setuju untuk memerdekakan diri dari Denmark & wilayah pulau tersebut sejak itu resmi menjadi negara merdeka dengan sistem pemerintahan republik. Tanggal 17 Juni 1944, Republik Islandia resmi diproklamasikan di Reykjavik dengan Sveinn Bjornsonn sebagai presiden pertamanya.
Tahun 1949, Islandia bergabung dengan NATO kendati negara tersebut tidak memiliki militer & hanya memiliki badan kepolisian. Alasan mengapa Islandia diterima menjadi anggota NATO adalah karena Islandia memiliki posisi yang sangat strategis berkat lokasinya yang terletak di antara Benua Amerika Utara & Eropa. Sebagai balasan atas kesediaan NATO menjamin urusan keamanan Islandia, Islandia membiarkan AS mengoperasikan pangkalan militer di Keflavik.
Bergabung menjadi anggota NATO tidak lantas membuat Islandia memiliki hubungan yang hangat dengan negara-negara anggotanya. Sejak akhir dekade 50 hingga dekade 70-an, polisi laut Islandia terlibat konflik dengan nelayan & militer Inggris karena bersengketa atas wilayah perairan yang kaya akan ikan. Konflik yang dikenal dengan istilah "Perang Kod" tersebut baru berakhir setelah Inggris mengakui garis batas zona perairan yang ditetapkan oleh pihak Islandia. - © Rep. Eusosialis Tawon
BIODATA NEGARA
Nama resmi : Lyoveldio Island (Republik Islandia)
Tahun aktif : 1944 - sekarang
Ibukota : Reykjavik
Bentuk pemerintahan : republik
Luas wilayah : 103.000 km persegi
Mata uang : krona
Bahasa nasional : Islandia
REFERENSI
BBC. 2017. "Iceland profile - Timeline".
(www.bbc.com/news/world-europe-17386859)
Beckford, M.. 2008. "Iceland bank collapse: The history of the Cod War - financial crisis".
(www.telegraph.co.uk/news/worldnews/europe/iceland/3167216/Iceland-bank-collapse-The-history-of-the-Cod-War-financial-crisis.html)
Iceland Vacation. 2012. "Althing Iceland".
(www.iceland-vacation-information.com/althing_iceland.html)
Karlsson, G.. 2008. "Iceland". Encyclopaedia Britannica, Chicago, AS.
COBA JUGA HINGGAP KE SINI...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar