Fennec, Rubah Padang Pasir yang Bertelinga Besar



Fennec. (sandiegozoo.org)

Rubah. Itulah nama dari hewan yang wujudnya nampak menyerupai serigala berukuran kecil. Ada beberapa spesies rubah yang sudah diketahui oleh manusia. Dari sekian banyak spesies rubah tersebut, fennec adalah yang terkecil. Meskipun kecil, fennec amat mudah dibedakan dari spesies rubah lainnya berkat daun telinganya yang amat besar.

Fennec (Vulpes zerda) memiliki panjang tubuh maksimum 40 cm, panjang ekor maksimum 30 cm, & berat maksimum 1,6 kilogram. Ukurannya tersebut sekaligus menjadikan fennec sebagai spesies rubah terkecil di dunia. Jika dibandingkan dengan hewan lain, ukuran fennec kurang lebih setara dengan kucing rumah.

Fennec hanya dapat ditemukan di padang pasir Afrika Utara & Asia Barat. Habitat asli mereka terbentang mulai dari Maroko di sebelah barat hingga Kuwait di sebelah timur. Mereka paling menyukai kawasan gurun yang ditumbuhi oleh tanaman supaya mereka bisa menggunakan tanaman tersebut untuk berteduh & menggali liang di bawahnya.

Perbandingan ukuran fennec dengan manusia. (Lucy the Fennec Fox / youtube.com)

Fennec benar-benar teradaptasi untuk hidup di gurun. Mereka bisa hidup tanpa minum karena mereka bisa mencukupi kebutuhan airnya dari tanaman yang mereka makan. Telapak kakinya diselubungi oleh lapisan bulu supaya ia tidak merasa kepanasan ketika melangkah di atas permukaan pasir gurun. Kemudian berkat daun telinganya yang besar & panjangnya mencapai 15 cm, fennec bisa menjaga supaya suhu tubuhnya tidak terlampau panas.

Bulu fennec yang berwarna cokelat terang menyebabkan hewan ini cukup sulit dilihat dari kejauhan oleh musuhnya. Pada siang hari, bulu fennec bisa memantulkan cahaya matahari & melindungi kulitnya dari paparan sinar matahari langsung. Lalu ketika malam tiba, bulu fennec yang tebal membantu menjaga hewan ini tetap hangat di tengah dinginnya malam gurun.



TELINGA YANG BESAR & TAJAM

Fennec memiliki pola hidup nokturnal yang berarti hewan ini aktif pada malam hari. Pada siang hari, fennec lebih suka tinggal di dalam liang yang digalinya untuk menghindari panas di permukaan tanah. Liang yang dibuat oleh fennec kedalamannya bisa mencapai hampir 1 meter.

Fennec adalah hewan omnivora alias pemakan segala. Makanannya terdiri dari serangga, hewan pengerat, kadal, telur, buah, & akar tanaman. Telinga fennec yang besar sekali lagi menunjukkan perannya saat hewan ini mencari makan. Berkat daun telinganya yang lebar, fennec bisa mendengar gerakan yang dibuat oleh hewan-hewan kecil di dalam tanah.

Seekor fennec yang sedang tidur.

Begitu fennec mendengar gerakan yang ditimbulkan oleh mangsanya, fennec akan menggali tanah yang menjadi sumber suara & mencaplok hewan yang bersembunyi di sana. Selain memiliki indra pendengaran yang peka, fennec juga memiliki indra penciuman yang tajam & mata yang bisa melihat dalam gelap.

Fennec memiliki pola sosial & tinggal bersama-sama dalam liang yang sama. Satu liang bisa ditempati oleh 10 ekor fennec. Fennec-fennec yang menghuni sarang yang sama biasanya terdiri dari pejantan dewasa, betina dewasa, & anak-anak hasil perkawinan mereka. Supaya fennec bisa melarikan diri saat ada hewan pemangsa yang memasuki liangnya, liang fennec bisa memiliki beberapa pintu keluar sekaligus.



BISA BERANAK BANYAK

Musim kawin fennec terjadi pada musim dingin waktu setempat, tepatnya pada bulan Januari hingga Februari. Fennec adalah hewan monogami yang berarti hewan ini akan tetap setia dengan pasangan kawin yang sama seumur hidupnya. Setelah fennec betina melakukan perkawinan dengan pejantan, betina akan mengalami kehamilan selama sekitar 50 hari.

Jumlah bayi yang bisa dikandung oleh fennec betina berkisar antara 2 - 6 ekor. Bayi fennec lahir dalam kondisi buta & baru bisa membuka matanya pada usia 2 minggu. Kemudian pada usia 5 minggu, bayi fennec sudah mulai berjalan-jalan di sekitar liangnya. Bayi fennec akan tetap meminum air susu induknya hingga usia 3 bulan.

Anak-anak fennec yang sedang berkumpul di pintu liangnya. (phabegger / pinterest.com)

Fennec mengalami kematangan seksual pada usia sekitar 6 bulan. Pada usia itu pulalah, fennec akan pergi meninggalkan liang induknya untuk mulai hidup mandiri. Seekor fennec diyakini bisa hidup hingga usia 10 tahun di alam liar. Sementara kalau di dalam tangkapan, fennec memiliki usia maksimum hingga 14 tahun.

Karena fennec tergolong sebagai hewan yang berukuran kecil, fennec pun rentan diserang oleh hewan-hewan yang berukuran lebih besar semisal hyena & burung besar. Supaya aman dari pemangsanya, fennec pun memiliki kebiasaan untuk bersembunyi di liangnya pada siang hari & baru keluar saat hari sudah gelap.

Fennec juga kerap diburu oleh manusia untuk diambil bulunya atau dijual sebagai hewan peliharaan. Penampilannya yang terkesan lucu & kemampuannya untuk beradaptasi di lingkungan baru menjadi penyebab mengapa fennec belakangan ini kerap dijadikan hewan peliharaan eksotis. Meskipun fennec kerap ditangkap dari habitat liarnya, fennec sejauh ini belum dikategorikan sebagai hewan yang terancam punah.  -  © Rep. Eusosialis Tawon



KLASIFIKASI

Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Carnivora
Famili : Canidae
Genus : Vulpes
Spesies : Vulpes zerda



REFERENSI

Adams, R.. 2004. "Vulpes zerda".
(animaldiversity.org/accounts/Vulpes_zerda/)

McLeod, L.. "Fennec Fox (Desert Fox): Species Profile".
(www.thesprucepets.com/about-fennec-foxes-as-pets-1236778)

San Diego Zoo Animals & Plants. "Fennec Fox".
(animals.sandiegozoo.org/animals/fennec-fox)

 






COBA JUGA HINGGAP KE SINI...



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.