Ngengat Macan, Serangga dengan Senjata Ultrasonik



Ngengat macan dengan sayap yang terentang. (Dumi / wikipedia.org)

Ngengat macan, atau lengkapnya ngengat macan taman (garden tiger moth; Arctia caja) adalah nama dari sejenis ngengat yang memperoleh nama demikian berkat corak sayapnya yang khas. Ngengat ini  memiliki sepasang sayap depan dengan bercak-bercak berwarna putih & cokelat. Sementara pasangan sayap belakangnya berwarna jingga dengan bercak-bercak berwarna biru gelap & tepian luar berwarna hitam.

Dengan melihat penjelasan di atas, maka bisa disimpulkan kalau ngengat macan memiliki 2 pasang sayap. Namun saat ngengat ini sedang tidak terbang, biasanya hanya sayap depannya yang terlihat. Pasalnya ngengat ini memiliki kebiasaan melipat sayap belakangnya di bawah sayap depannya. Ngengat macan memiliki panjang rentang sayap antara 4,5 hingga 7 cm.

Bukan hanya sayap ngengat macan yang berwarna mencolok. Ngengat ini juga memiliki tubuh dengan warna-warna yang kontras. Antenanya berwarna putih. Kepala & dadanya berwarna cokelat. Kakinya berwarna hitam. Sementara abdomen / perutnya berwarna jingga dengan garis-garis melintang berwarna hitam.

Ngengat macan dengan sayap belakang yang tersembunyi. (Rudolphous / wikipedia.org)

Warna mencolok yang dimiliki oleh ngengat macan menyebabkan hewan ini terlihat sebagai serangga yang cantik. Namun sebenarnya ngengat ini memiliki warna demikian supaya ia dipandang dengan penuh rasa takut oleh hewan predatornya, khususnya burung. Ngengat macan aslinya merupakan hewan yang beracun & tidak enak dimakan.

Saat ada hewan predator yang berpapasan dengan ngengat macan, hewan tersebut akan mencoba memakan ngengat ini. Namun karena ngengat ini memiliki racun, hewan predator tadi akan langsung meludahkannya. Jadi ketika hewan predator tersebut kembali berpapasan dengan ngengat yang memiliki motif warna serupa, ia akan teringat akan pengalaman buruknya & tidak akan mencoba mengusik ngengat tersebut.

Ngengat macan hanya dapat ditemukan di belahan bumi utara. Tepatnya di Amerika Utara, Eropa, & Asia bagian utara. Mereka dapat ditemukan di padang rumput, hutan, hingga taman buatan manusia. Ngengat macan tidak bisa ditemukan di kawasan beriklim tropis karena ngengat ini memerlukan musim dingin supaya bisa menjalani tidur panjang / hibernasi saat berada dalam fase larva.


Ngengat macan di ujung jari manusia. (butterfly-conservation.org)


MELAWAN SUARA DENGAN SUARA

Layaknya spesies ngengat pada umumnya, ngengat macan adalah hewan nokturnal alias aktif pada malam hari. Saat terbang pada malam hari, ngengat ini rentan dimakan oleh kelelawar. Dan karena malam hari merupakan suasana yang penuh kegelapan, warna mencolok yang dimiliki oleh ngengat macan menjadi tidak berguna.

Namun ngengat macan masih memiliki cara untuk melindungi diri dari kelelawar. Saat ngengat ini mendeteksi keberadaan kelelawar melalui organ pendengaran di abdomennya, ngengat ini akan mengeluarkan suara ultrasonik untuk membingungkan kelelawar. Suara tersebut berasal dari organ bernama "timbal" (tymbal) yang terletak di bagian dada ngengat.

Sedikit informasi, kelelawar memiliki kebiasaan mengeluarkan suara ultrasonik dari mulutnya setiap kali ia terbang. Saat suara tersebut mengenai benda, suara tadi akan terpantul kembali ke arah telinga kelelawar. Dengan cara ini, kelelawar ini bisa mengetahui bentuk, ukuran, & posisi benda-benda di sekitarnya. Metode ini dikenal dengan sebutan "ekolokasi" (echolocation).

Ilustrasi sistem ekolokasi kelelawar. (askabiologist.asu.edu)

Kembali ke soal ngengat macan. Untuk melindungi diri dari serangan kelelawar, ngengat macan akan mengeluarkan suara ultrasonik miliknya supaya gelombang suara ultrasonik dari kelelawar terpental ke arah lain. Dampaknya, ngengat macan tidak akan diserang oleh kelelawar karena kelelawar tidak bisa melihat posisi ngengat buruannya.



SIKLUS HIDUP SANG MACAN BERSAYAP

Ngengat macan menjalani metamorfosis sempurna yang berarti ngengat ini menjalani 4 tahapan / fase dalam siklus hidupnya : fase telur, larva ulat, kepompong, & ngengat dewasa. Ngengat ini memiliki siklus hidup yang disesuaikan dengan kondisi musim setempat. Ulat ngengat macan dapat ditemukan sepanjang tahun. Namun ngengat macan dewasa hanya dapat ditemukan pada musim panas waktu setempat (bulan Juni hingga September).

Sesudah melakukan perkawinan dengan pejantan, ngengat macan betina kemudian akan pergi menuju dedaunan untuk menaruh telur-telurnya di sana. Ngengat betina bisa menaruh banyak telur sekaligus dalam helai daun yang sama. Setelah beberapa lama, telur tersebut akan menetas & ulat ngengat macan akan keluar dari dalamnya.

Ulat ngengat macan memiliki bulu yang amat tebal & panjang. Itulah sebabnya ulat ngengat ini juga dijuluki sebagai "beruang wol" (wooly bear). Supaya bisa tumbuh, ulat akan memakan daun yang tersedia di tempatnya menetas.

Ulat ngengat macan. (Kulac / wikipedia.org)

Tidak jarang ngengat betina menaruh telurnya di tanaman yang daunnya beracun. Namun hal tersebut bukanlah masalah bagi ulat ini. Pasalnya ulat ngengat macan memiliki kemampuan untuk menyerap zat racun & bahkan mengolahnya supaya bisa dijadikan alat pertahanan diri. Racun dari daun tersebut sekaligus menjadi asal-muasal kenapa ulat & ngengat macan dewasa bisa memiliki tubuh yang beracun.

Saat musim gugur tiba, daun tempat ngengat ini bertenggar akan jatuh ke permukaan tanah. Ulat kemudian akan memanfaatkan momen tersebut dengan cara menyelinap ke bawah timbunan daun & menjalani tidur panjang hingga berbulan-bulan lamanya. Jika musim dingin sudah lewat & musim semi sudah tiba, barulah ulat ini aktif kembali.

Saat ulat ngengat macan sudah tumbuh hingga mencapai ukuran yang cukup besar, ular ini kemudian akan berubah menjadi kepompong di atas tanah / di dekat permukaan tanah. Setelah beberapa lama, kepompong tersebut akan pecah & ngengat macan dewasa akan keluar dari dalamnya.  -  © Rep. Eusosialis Tawon



KLASIFIKASI

Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Lepidoptera
Famili : Erebidae
Genus : Arctia
Spesies : Arctia caja



REFERENSI

Butterfly Conservation. "Garden Tiger".
(butterfly-conservation.org/moths/garden-tiger)

Hadley, D.. 2019. "Overview of Tiger Moths, Subfamily Arctiinae".
(www.thoughtco.com/tiger-moths-subfamily-arctiinae-1968204)

M. Roth, dkk.. 2005. "Species Arctia caja - Great Tiger Moth".
(bugguide.net/node/view/26615)

Sourakov, A.. 2004. "Pyrrolizidine Alkaloids and Tiger Moths (Lepidoptera: Arctiidae)".
(link.springer.com/referenceworkentry/10.1007%2F0-306-48380-7_3556)

Yong, E.. 2009. "Tiger moths jam the sonar of bats".
(www.nationalgeographic.com/science/article/tiger-moths-jam-the-sonar-of-bats)
  






COBA JUGA HINGGAP KE SINI...



2 komentar:

  1. Racunnya Berbahaha buat manusia gaK min?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tidak. Tapi ngengat ini bisa mengeluarkan cairan berbau menyengat dari pangkal kepalanya. Kemudian untuk kasus tertentu, ada orang-orang yang bakal menunjukkan gejala alergi kalau terkena sisik & cairan tubuh ngengat (termasuk racunnya).

      Hapus

Diberdayakan oleh Blogger.