Ibex, Kambing Gunung yang Mahir Memanjat Dinding



Seekor ibex Alpen jantan. (vistapointe.net)

Ibex adalah nama dari sejenis kambing liar yang dapat dikenali dengan melihat tanduknya yang amat besar & melengkung seperti sabit. Ada beberapa spesies hewan yang dikategorikan sebagai ibex. Dalam klasifikasi ilmiah, semua spesies ibex tergolong dalam genus Capra. Namun tidak semua anggota genus Capra bisa disebut sebagai ibex karena genus ini juga beranggotakan spesies-spesies kambing liar yang tidak sama dengan ibex, misalnya markhor (sejenis kambing gunung yang tanduknya panjang & berkelok-kelok).

Ibex dapat dibedakan dari jenis kambing lainnya dengan melihat tanduknya yang berbentuk khas & adanya bulu / rambut berwarna hitam di sepanjang punggungnya. Ada 8 spesies kambing yang tergolong dalam genus Capra. Namun hanya 5 di antara mereka yang tergolong sebagai ibex.

Kelima spesies ibex tersebut adalah ibex Alpen (Alpine ibex; Capra ibex), ibex Nubia (Nubian ibex; Capra nubiana), ibex Spanyol (Spanish ibex; Capra pyrenaica), ibex Siberia (Siberian ibex; Capra sibirica), & ibex Walia / Ethiopia (Walian ibex; Capra walie).

Dari sekian banyak spesies ibex tersebut, ibex Siberia merupakan spesies ibex yang paling besar. Ibex Siberia diketahui bisa tumbuh hingga sepanjang 1,6 meter & seberat 100 kg. Ibex Nubia di lain pihak merupakan spesies ibex terkecil karena panjang tubuh maksimumnya hanya mencapai 1,2 meter dengan berat maksimum 70 kg. Pada masing-masing spesies ibex, pejantan biasanya lebih besar dibandingkan betina.

Karena ibex terdiri dari banyak spesies, ibex pun memiliki persebaran habitat yang luas. Mereka dapat ditemukan mulai dari Eropa hingga Timur Tengah, Siberia, & Afrika bagian utara. Meskipun habitat Ibex tersebar di benua yang berbeda-beda, habitat-habitat tersebut memiliki kesamaan satu sama lain. Habitat ibex umumnya berupa dataran tinggi & pegunungan. Spesies ibex Siberia bahkan bisa ditemukan di ketinggian 5.000 meter lebih.

(Kanan-kiri) Gambar ilustrasi yang menampilkan ibex Nubia jantan, betina, & anakan. (NHM_London / twitter.com)

Sudah disinggung di paragraf pertama kalau ibex memiliki tanduk yang panjang & melengkung. Hanya ibex jantan yang memiliki penampilan demikian. Ibex betina juga memiliki tanduk, namun ukurannya lebih pendek. Panjang tanduk ibex jantan diketahui bisa mencapai 1,5 meter. Selain ukuran tanduknya, ibex jantan dapat dibedakan dari betina dengan melihat jenggot di dagunya. Ibex betina di lain pihak tidak memiliki jenggot. Ibex jantan juga memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan betina.

Tubuh ibex diselubungi oleh bulu / rambut yang berwarna cokelat. Spesies ibex Nubia warna bulunya cenderung lebih terang karena mereka tinggal di kawasan Timur Tengah & Afrika bagian utara yang terkenal kering & bersuhu panas. Karena bulunya berwarna pucat, ibex bisa menggunakan bulunya untuk memantulkan cahaya matahari sehingga ia tidak sampai kepanasan.



"SPIDER-MAN"  DI DUNIA KAMBING

Seperti spesies kambing lainnya, ibex adalah hewan herbivora alias pemakan tumbuhan. Makanan ibex terdiri dari dedaunan, buah-buahan, & lumut.  Ibex pada dasarnya bisa makan sepanjang hari, namun mereka cenderung lebih aktif pada malam hari supaya lebih aman dari musuh-musuhnya. Saat musim dingin tiba, ibex juga mau memakan ranting tanaman meskipun ranting tersebut sudah tidak lagi ditumbuhi daun.

Ibex memiliki kebiasaan untuk bermigrasi ke arah selatan setiap kali musim dingin tiba karena lapisan saljunya lebih tipis & makanan relatif lebih mudah didapat. Denyut jantung ibex pada musim dingin hanya sekitar 40 kali per detik alias 60% lebih lambat dibandingkan pada musim panas. Dengan cara ini, ibex bisa bertahan hidup meskipun makanan yang dikonsumsinya pada musim dingin lebih sedikit & tidak memiliki kandungan gizi yang baik.

Ibex bukan hanya terkenal karena tanduknya. Hewan ini memiliki kemampuan yang membuatnya nampak seperti Spider-Man : memanjat dinding. Di Italia, terdapat bendungan besar bernama Cingino yang terletak di Pegunungan Alpen, Italia.

Bendungan tersebut begitu terkenal karena dinding bendungan ini kerap dipanjat oleh kawanan ibex setempat. Padahal dinding bendungan ini tingginya mencapai hampir 50 meter! Namun kawanan ibex ini dengan mudahnya memanjat bendungan hanya dengan menginjak batu-batu yang tersembul di dinding bendungan.

Kawanan ibex yang sedang memanjat dinding Bendungan Cingino. (Adriano Migliorati / snowbrains.com)

Ibex Alpen sendiri memanjat Bendungan Cingino karena tertarik untuk memakan lumut & menjilati batuan garam yang terselip di sela-sela dinding bendungan. Sedikit informasi, setiap hewan memerlukan asupan garam dalam jumlah tertentu supaya sel-sel tubuhnya bisa beroperasi secara normal. Manusia mencukupi kebutuhan garamnya dari bumbu yang digunakan dalam makanannya. Kalau pada hewan mamalia semisal ibex, mereka mendapatkan garam dari batuan berunsur mineral di habitatnya.

Kembali ke soal kemampuan memanjat ibex. Ibex bukan hanya menggunakan kemampuan spektakulernya untuk memanjat bangunan buatan manusia, tetapi juga untuk mendaki tebing-tebing curam di habitat liarnya. Spesies ibex Alpen memanfaatkan kemampuannya ini untuk tinggal di puncak tebing pada siang hari supaya aman dari hewan pemangsanya. Saat malam tiba, barulah ibex turun ke hutan untuk mencari makan.

Ibex memanjat dinding & tebing curam dengan cara menapakkan kakinya ke batu-batu yang tersembul di sisi tebing. Selain mahir memanjat, ibex juga bisa melompat hingga sejauh 1,8 meter tanpa harus berlari kecil terlebih dahulu. Berkat kemampuannya tersebut, jika ibex tidak bisa menemukan batuan yang bisa diinjak tepat di sebelahnya, ibex tersebut tinggal melompat ke arah batu yang jaraknya agak jauh darinya.

Kemampuan ibex untuk mendaki tebing ditunjang oleh telapak kakinya yang unik. Pada masing-masing telapak kaki ibex, terdapat 2 bilah kuku kaki dengan ujung yang tajam & bagian bawah yang bentuknya cekung. Bagian cekung pada telapak kaki ibex tersebut membantu ibex mencengkeram permukaan batu yang tidak rata saat memanjat tebing.


Bagian bawah telapak kaki ibex. (core77.com)



SUDAH CEKATAN SEJAK BAYI

Ibex adalah hewan sosial yang hidup berkelompok. Masing-masing spesies ibex memiliki perilaku berkelompok yang berbeda-beda. Pada spesies ibex Nubia contohnya, yang membentuk kelompok hanyalah betina & anak-anaknya, sementara pejantan hidup menyendiri.

Kalau pada spesies ibex Alpen, kelompoknya terbagi menjadi 2 macam : kelompok khusus pejantan muda & kelompok khusus betina serta anak-anaknya. Kalau pada ibex Spanyol, satu kelompok terdiri dari beragam jenis kelamin yang dipimpin oleh seekor pejantan senior.

Musim kawin ibex biasanya terjadi menjelang akhir tahun. Saat musim kawin tiba, ibex jantan menjadi lebih agresif & kerap berkelahi melawan ibex jantan lainnya supaya bisa mengawini betina-betina yang ada di suatu kelompok.

Perkelahian antar ibex terjadi ketika sepasang ibex jantan mendorong tanduk lawannya satu sama lain. Pertarungan berakhir ketika salah satu pejantan menyerah & mundur. Pemenang pertarungan kemudian akan melakukan perkawinan dengan semua betina di dalam kelompok yang diperebutkan tadi.

Sepasang ibex Nubia jantan yang sedang bertarung. (fromthegrapevine.com)


Perkawinan antara ibex jantan & betina berlangsung selama sekitar setengah jam. Betina yang sudah kawin selanjutnya akan memasuki masa kehamilan selama 5 - 6 bulan. Seekor betina hanya mengandung satu ekor bayi. Bayi ibex yang baru lahir sudah bisa memanjat tebing dengan cekatan pada usia 2 hari. Bergantung dari spesiesnya, bayi ibex akan meminum air susu induknya hingga usia antara 3 bulan sampai 1 tahun.

Ibex juga memiliki kematangan seksual yang bervariasi antar spesies. Kebanyakan spesies ibex baru mengalami kematangan seksual pada usia 2 tahun (betina) atau 5 tahun (pejantan), namun spesies ibex Alpen diketahui sudah mengalami kematangan seksual pada usia 10 bulan. Meskipun begitu, ibex Alpen biasanya baru akan melakukan perkawinan pada usia 3 tahun. Di dalam tangkapan, seekor ibex bisa hidup hingga usia 20 tahun lebih.

Ibex memiliki banyak musuh di habitat liarnya. Hewan-hewan karnivora seperti serigala, macan tutul, beruang, lynx (sejenis kucing berbulu lebat), & hyena diketahui pernah memangsa ibex. Ibex yang masih muda & berukuran kecil juga rentan diserang oleh elang emas. Jika ibex melihat keberadaan musuhnya, ibex akan langsung membuat suara siulan keras supaya ibex-ibex yang lain segera melarikan diri ke atas tebing.

Ibex juga diburu oleh manusia untuk diambil daging & kulitnya, serta untuk dijadikan hewan sasaran dalam olah raga berburu (trophy hunting). Khusus untuk ibex yang hidup di Pegunungan Alpen, ibex juga diburu karena penduduk Eropa di masa lampau meyakini kalau ibex memiliki darah & tanduk yang berkhasiat untuk mengobati penyakit. Sebagai akibatnya, ibex Alpen sempat nyaris mengalami kepunahan pada abad ke-17 akibat terlalu banyak diburu. Untungnya, populasi ibex Alpen sesudah itu berangsur-angsur kembali pulih.  -  © Rep. Eusosialis Tawon



KLASIFIKASI

Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Artiodactyla
Famili : Bovidae
Genus : Capra



DAFTAR SPESIES IBEX

-  Ibex Alpen (Capra ibex)
-  Ibex Nubia (Capra nubiana)
-  Ibex Siberia (Capra sibirica)
-  Ibex Spanyol (Capra pyrenaica)
-  Ibex Walia (Capra walie)



REFERENSI

Blaha, D.. 2003. "Capra pyrenaica".
(animaldiversity.org/accounts/Capra_pyrenaica/)

Bradford, A.. 2014. "Facts About Ibex".
(www.livescience.com/28102-ibex.html)

Eckhart, R. 2002. "Capra walie".
(animaldiversity.org/accounts/Capra_walie/)

Graubunden Tourism. "The Capricorn in Numbers".
(www.graubuenden.ch/en/discover-regions/stories/alpine-ibex-numbers)

Nutkins, T.. 2010. "The goats with a head for heights".
(www.theguardian.com/environment/2010/nov/03/goats-italy-dam-precipitous-heights)

P. Myers, dkk.."Capra".
(animaldiversity.org/accounts/Capra/classification/)

Sippl, J.. 2003. "Capra ibex".
(animaldiversity.org/accounts/Capra_ibex/)

Tomsen, J.. 2007. "Capra nubiana".
(animaldiversity.org/accounts/Capra_nubiana/)

Williams, J.. 2007. "Capra sibirica".
(animaldiversity.org/accounts/Capra_sibirica/)
 






COBA JUGA HINGGAP KE SINI...



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.