Makna & Sejarah Bendera Swastika Nazi Jerman



Bendera Nazi.

Nazi, atau lengkapnya Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei (NSDAP; Partai Pekerja Nasional Sosialis Jerman) adalah nama dari partai politik yang pernah berdiri di Jerman dari tahun 1919 hingga tahun 1945. Kelompok ini dipimpin oleh sosok kharismatik yang bernama Adolf Hitler.

Nazi memiliki reputasi negatif di masa kini karena saat Nazi masih menguasai Jerman, Jerman pernah menjelma menjadi negara kediktatoran yang amat agresif & tidak segan-segan menggunakan jalur perang untuk menguasai negara lain. Oleh karena itulah, saat Perang Dunia II berakhir dengan kekalahan Jerman, pemerintah Jerman yang baru melarang segala hal yang berbau Nazi.

Salah satu atribut Nazi yang paling terkenal adalah benderanya yang khas. Bendera Nazi amat mudah dikenali karena menampilkan warna dominan merah dengan simbol bernama swastika di bagian tengahnya. Lantas, apa makna dari simbol swastika tersebut & apa alasan Nazi menggunakannya? Artikel kali ini akan membahas soal makna bendera Nazi beserta perjalanan sejarahnya.



MAKNA BENDERA NAZI

Bendera Nazi menampilkan bidang berwarna merah dengan motif lingkaran putih di bagian tengahnya. Di dalam lingkaran putih tersebut, terdapat simbol menyerupai palang berwarna hitam yang tidak lain merupakan simbol swastika. Dalam bahasa Jerman, simbol swastika dikenal dengan nama "hakenkreuz".

Simbol swastika yang digunakan oleh Nazi memiliki bagian ujung yang mengarah sesuai arah jarum jam. Kemudian jika dibandingkan dengan simbol swastika yang digunakan oleh penganut Hindu & Buddha, simbol swastika Nazi tidak mengarah datar maupun tegak lurus, melainkan agak menyerong / diagonal.

Warna merah, putih, & hitam digunakan dalam bendera Nazi karena warna-warna tersebut dapat ditemukan dalam bendera Kekaisaran Jerman. Saat Kekaisaran Jerman mengalami keruntuhan di akhir Perang Dunia I, Jerman berubah menjadi negara republik & mengadopsi bendera baru yang berwarna hitam, merah, & kuning.

Adolf Hitler selaku pemimpin Nazi memiliki cita-cita mengembalikan kejayaan Jerman seperti di masa kekaisaran. Oleh karena itulah, ia pun mengadopsi warna-warna dalam bendera Kekaisaran ke dalam bendera Nazi.

Bendera Kekaisaran Jerman.

Bendera republik Jerman.

Simbol swastika digunakan untuk menyimbolkan Arya, kelompok masyarakat yang di masa lampau pernah mendiami wilayah India & Persia (Iran). Menurut klaim Arthur de Gobuneau - filsuf politik kelahiran Perancis yang hidup pada abad ke-19 - bangsa kulit putih adalah bangsa paling unggul karena mereka berjasa dalam merintis terciptanya peradaban dunia.

Arthur juga melontarkan klaim kalau suku Arya merupakan suku kulit putih terbaik karena darah mereka masih murni. Saat mereka melakukan perkawinan campur dengan suku kulit hitam & kulit berwarna, peradaban kulit putih pun mengalami kemunduran. Masih menurut Arthur, orang-orang kulit putih Jerman & Eropa Utara merupakan golongan kulit putih terbaik karena mereka ditakdirkan untuk menjadi pemimpin & orang cerdas.

Teori Arthur sekarang tidak diakui oleh ilmuwan modern karena dianggap rasis & bertentangan dengan fakta-fakta ilmiah terkini. Sebagai contoh, ilmuwan sekarang meyakini kalau Arya aslinya bukanlah nama yang merujuk pada suku / ras tertentu, melainkan sebatas nama sebutan untuk penduduk yang mendiami wilayah Persia tanpa memandang rasnya.

Klaim Arthur kalau golongan kulit putih adalah golongan paling unggul dibandingkan golongan lainnya juga dianggap sebagai klaim yang salah. Pasalnya kondisi fisik & kecerdasan seseorang amat ditentukan oleh beragam faktor. Mulai dari faktor keturunan, kondisi lingkungan, asupan makanan, & lain sebagainya.

Lepas dari hal tersebut, teori yang dicetuskan oleh Arthur nyatanya sempat mendapat banyak dukungan dari orang-orang Eropa. Kebetulan saat Arthur mencetuskan teorinya, negara-negara Eropa sedang memiliki banyak wilayah jajahan di benua lain.

Hitler adalah salah satu orang yang mempercayai teori tersebut. Untuk menunjukkan dukungannya atas teori ras Arya, Hitler pun menyisipkan swastika dalam bendera Nazi. Pasalnya menurut keyakinan Hitler, swastika merupakan lambang khas suku Arya & cocok digunakan untuk menunjukkan kehebatan kaum kulit putih Jerman.


Adolf Hitler (paling kanan) saat mengenakan ikat lengan / armband dengan logo Nazi. (vox.com)


MAKNA SWASTIKA VERSI KAUM NON-NAZI

Sebelum digunakan oleh Hitler sebagai lambang Nazi, penggunaan swastika sudah dikenal dalam aneka macam kebudayaan di Eropa & Asia. Namun berbeda halnya dengan simbol swastika khas Nazi yang maknanya cenderung rasis, swastika yang digunakan oleh kebudayaan-kebudayaan tadi memiliki makna yang lebih beragam & mulia.

Dalam agama Hindu misalnya, swastika menyimbolkan nasib baik & kemakmuran. Itulah sebabnya lambang swastika banyak dijumpai di pintu depan tempat ibadah & rumah penduduk India yang beragama Hindu. Di luar India, praktik menampilkan gambar swastika di pintu gerbang rumah juga lazim dilakukan oleh umat Hindu di Bali.

Dalam agama Buddha, swastika menyimbolkan keseimbangan alam & jejak Buddha. Itulah sebabnya lambang swastika kadang-kadang dapat dijumpai pada bagian dada patung Buddha.

Patung Buddha dengan lambang swastika di Kaohsiung, Taiwan. (Graphium / wikimedia.org)

Saat agama Buddha menyebar hingga ke Asia Timur, lambang swastika secara berangsur-angsur turut diadopsi dalam kebudayaan Cina & Jepang. Di Jepang, lambang swastika dikenal dengan nama "manji".

Penggunaan swastika juga dikenal di Eropa Utara, tanah asal bangsa Viking. Swastika yang digunakan oleh penduduk Eropa Utara diyakini menyimbolkan palu dewa Thor, dewa petir dalam kepercayaan bangsa Viking. Saat bangsa Viking melakukan migrasi, penggunaan lambang swastika kemudian menyebar hingga ke Inggris & Jerman.

Selain di Eropa Utara & sekitarnya, swastika juga dapat dijumpai di Semenanjung Balkan, Eropa Selatan. Bagi penduduk Illyria (wilayah cikal bakal Albania & Yugoslavia), swastika menyimbolkan siklus pergerakan matahari.

Kalau untuk penduduk Yunani Kuno, swastika nampaknya menyimbolkan kehidupan karena dalam benda-benda peninggalan Yunani Kuno, lambang swastika biasanya ditemukan bersama dengan gambar makhluk hidup.


Guci peninggalan Yunani Kuno yang menampilkan gambar swastika. (Zde / wikimedia.org)


SEJARAH BENDERA NAZI

Walaupun penggunaan lambang swastika di Eropa sudah berlangsung selama ratusan tahun, penduduk Eropa modern pada awalnya tidak menaruh ketertarikan khusus akan swastika. Situasi tersebut baru berubah setelah pada tahun 1871, arkeolog Heinrich Schliemann yang berasal dari Jerman menemukan lambang swastika di reruntuhan kota Troya (sekarang terletak di Turki barat).

Schliemann merasa penasaran karena sebelum ini, ia juga menemukan banyak peninggalan sejarah dengan lambang-lambang swastika di Jerman. Schliemann pun lantas berspekulasi kalau swastika merupakan lambang keagamaan nenek moyang bangsa Eropa. Dalam perkembangannya, orang-orang mulai mengaitkan lambang swastika dengan teori ras Arya.

Tahun 1910, tokoh nasionalis Jerman yang bernama Guido von List mengusulkan supaya lambang swastika digunakan sebagai lambang organisasi anti-Yahudi. Guido meninggal dunia pada tahun 1919. Namun di tahun yang sama dengan tahun kematiannya, muncul partai politik baru yang kelak bakal mengadopsi usulannya. Dan partai tersebut adalah Nazi / NSDAP.

Logo partai Nazi / NSDAP.

Hitler dalam buku karangannya yang berjudul "Mein Kampf" mengaku kalau ia sudah menciptakan bendera berlambang swastika sebagai bendera partainya pada dekade 1920-an. Hitler juga memendam harapan supaya bendera tersebut bisa menjadi bendera nasional Jerman yang baru menggantikan bendera Jerman yang berwarna hitam-merah-kuning.

Dengan memanfaatkan kondisi perekonomian Jerman yang sedang terpuruk akibat dampak Perang Dunia I & krisis ekonomi global Depresi Besar, Nazi dengan cepat berhasil tumbuh menjadi salah satu partai politik terbesar di Jerman. Puncaknya adalah ketika pada tahun 1933, Hitler dilantik menjadi kanselir / kepala pemerintahan Jerman.

Dengan memanfaatkan jabatan barunya ini, Hitler kemudian memberlakukan hukum darurat negara & melarang partai-partai politik selain Nazi. Ia juga mengeluarkan peraturan baru supaya bendera swastika bisa dikibarkan berdampingan dengan bendera nasional Jerman yang berwarna hitam-putih-merah - menggantikan bendera lama Jerman yang berwarna hitam-merah-kuning.

Tahun 1935, Hitler menetapkan kalau bendera swastika bakal menjadi bendera nasional Jerman yang baru. Selain mengganti bendera, Jerman sejak tahun tersebut juga mengganti lambang negara, logo institusi militer, & logo badan pemerintahannya secara massal supaya mengandung unsur swastika.

Tahun 1945, Perang Dunia II berakhir dengan kekalahan Jerman. Seusai perang, lambang swastika Nazi ditetapkan sebagai lambang terlarang di Jerman hingga sekarang (kecuali untuk keperluan pendidikan & media hiburan). Di luar Jerman, lambang swastika Nazi juga masih kerap digunakan oleh kelompok-kelompok Neo-Nazi & ekstrimis kulit putih.  -  © Rep. Eusosialis Tawon



REFERENSI

 - . 2008. "Nazi Party". Encyclopaedia Britannica, Chicago, AS.

 - . 2008. "Swastika". Encyclopaedia Britannica, Chicago, AS.

Argyle, S.. 2019. "In Japan, a debate about swastikas takes on new urgency".
(theoutline.com/post/6998/buddhist-temple-swastika-japan-maps-olympics-2020)

BBC. 2019. "Wolfenstein: Youngblood - Nazi images shown in first for Germany".
(www.bbc.com/news/newsbeat-48785435)

Berard, P.. 2020. "How The Swastika came to be used by the German Nationalist Movement".
(historyofyesterday.com/how-the-swastika-came-to-be-used-by-the-german-nationalist-movement-323e965e40fe?gi=c5c5101fa085)

Hitler, A.. 1925. "Mein Kampf".
(gutenberg.net.au/ebooks02/0200601.txt)

Jackson, C.. 2019. "Greek Swastika: Ancient Origins of the Swastika in Ancient Greece".
(www.greecehighdefinition.com/blog/2019/1/22/ancient-greek-origins-of-the-swastika-in-archaic-greece)

Jayaram V.. "The Meaning And Significance Of Swastika In Hinduism".
(www.hinduwebsite.com/hinduism/concepts/meaning-and-significance-of-swastika-in-hinduism.asp)

Mark, J.J.. 2020. "Aryan".
(www.worldhistory.org/Aryan/)

P. Loeser, dkk.. "Third Reich 1933-1945 (Germany)".
(www.crwflags.com/fotw/flags/de1935.html)

Smedley, A.. 2008. "Race". Encyclopaedia Britannica, Chicago, AS.

Stipcevic, A.. 1977. "The Illyrians: History and Culture" (hal. 182). Noyes Press, AS.
(books.google.co.id/books?id=NLcWAQAAIAAJ&q=swastika&redir_esc=y)

United States Holocaust Memorial Museum. 2017. "The History of the Swastika".
(encyclopedia.ushmm.org/content/en/article/history-of-the-swastika)
   





COBA JUGA HINGGAP KE SINI...



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.