Buaya Senyulong, Buaya Bermulut Ramping Penghuni Rawa-Rawa



Buaya senyulong yang sedang membuka mulutnya. (tierpark-berlin.de)

Buaya senyulong / buaya sepit (Tomistoma schlegelii) adalah nama dari sejenis buaya yang berbeda dibandingkan buaya pada umumnya. Jika buaya normalnya memiliki moncong yang besar, maka buaya senyulong justru memiliki moncong yang bentuknya ramping layaknya alat penjepit / sepit.

Moncong buaya senyulong yang unik menyebabkan hewan ini kerap disamakan dengan gavial / gharial, hewan menyerupai buaya yang kebetulan juga bermocong gepeng & sempit. Meskipun terlihat serupa, buaya senyulong & gavial aslinya merupakan 2 jenis hewan yang berbeda.

Perbedaan pertama, jika buaya senyulong memiliki deretan gigi yang ukuran & susunannya nampak tidak beraturan saat mulutnya menutup, maka gavial memiliki gigi-gigi yang ukuran & posisinya lebih rapi. Perbedaan kedua, jika buaya senyulong jantan & betina sama-sama tidak memiliki tonjolan pada ujung moncongnya, maka gavial jantan memiliki tonjolan pada ujung moncong atasnya.

Penampilan buaya senyulong & gavial yang serupa tapi tak sama menyebabkan buaya senyulong dalam bahasa Inggris dikenal dengan julukan "false gharial" (gavial semu). Selain dengan nama tersebut, buaya senyulong juga dikenal dengan nama gavial Melayu, gavial Sunda, buaya jejulong, hingga tomistoma (nama yang terakhir berasal dari bahasa Yunani yang berarti "si mulut tajam").


(Atas-bawah) Perbandingan moncong buaya senyulong & gavial.


MONSTER PENGUASA RAWA

Buaya senyulong hanya dapat ditemukan di Indonesia & Malaysia. Di Indonesia, habitat buaya ini terdapat di Pulau Sumatera, Kalimatan, & Jawa. Buaya senyulong pada awalnya juga dapat dijumpai di Thailand. Namun sejak tahun 1970-an, buaya senyulong sudah tidak bisa lagi dijumpai di Thailand.

Habitat favorit buaya senyulong adalah perairan tawar & payau yang berarus tenang. Misalnya sungai besar, danau, & rawa-rawa. Mereka menghabiskan sebagian besar waktunya dengan cara berenang lambat di permukaan air dengan hanya menyembulkan bagian mata & lubang hidungnya.

Karena cara berenangnya tersebut, buaya senyulong nampak tidak ada bedanya dengan onggokan kayu yang terapung saat dilihat secara sepintas. Dengan cara ini, buaya senyulong pun bisa mendekati mangsanya dengan aman, lalu menerkam mangsanya secara tiba-tiba sebelum mangsanya sempat bereaksi.

Bicara soal mangsa, buaya senyulong adalah hewan karnivora yang makanannya terdiri dari ikan, monyet, kadal, kura-kura, hingga mamalia darat yang kebetulan sedang berada di tepi air. Kendati buaya senyulong normalnya hanya mau menyerang hewan-hewan yang ukurannya tidak terlalu besar, buaya senyulong kadang-kadang juga mau menyerang hewan yang berukuran besar (misalnya sapi).

Buaya senyulong dilihat dari depan. (eol.org)

Layaknya jenis buaya lainnya, buaya senyulong tidak bisa bernapas di dalam air karena tidak memiliki insang. Sebagai gantinya, buaya ini memiliki kebiasaan menyembulkan lubang hidungnya di permukaan air suapay tetap bisa menghirup udara saat berenang.

Buaya senyulong juga bisa menyelam & menahan nafas jika diperlukan. Saat sedang menyelam untuk menghindari bahaya, buaya senyulong bisa menahan nafas hingga 2 jam lamanya. Jika sedang tidak berada di dalam air, buaya senyulong biasanya akan menghabiskan waktunya dengan cara berjemur / bersembunyi di dalam lubang di atas tanah.



REPTIL RAKSASA DENGAN TELUR RAKSASA

Buaya senyulong memiliki telur yang berukuran amat besar untuk ukuran buaya. Pasalnya telur buaya senyulong panjangnya bisa mencapai hampir 10 cm. Buaya betina yang sudah kawin akan menaruh telur-telurnya pada gundukan tanah & tanaman mati yang dibuatnya di tepi air.

Buaya senyulong tidak memiliki musim kawin yang jelas & diperkirakan bisa berkembang biak kapan saja. Setelah buaya betina selesai membangun gundukan, ia akan mengeluarkan telur-telur yang jumlahnya berkisar antara 20 hingga 60 butir. Setiap kali betina sudah mengeluarkan telurnya, ia akan menambahkan lapisan tanah tambahan di atas telur tersebut supaya telurnya terlindung.

Jika buaya senyulong sudah mengeluarkan semua telurnya, ia akan meninggalkan gundukan sarangnya. Sekitar 3 bulan kemudian, telur-telur tersebut akan menetas menjadi bayi buaya yang sudah harus hidup mandiri.

Buaya senyulong mencapai kematangan seksual pada usia 20 tahun & bisa hidup hingga usia 80 tahun. Buaya senyulong tergolong sebagai buaya yang berukuran besar karena hewan ini bisa tumbuh hingga sepanjang 5 meter.


Seekor buaya senyulong di atas genangan air. (mapio.net)


HIDUP YANG PENUH BAHAYA

Berkat ukurannya yang besar, buaya senyulong dewasa tidak memiliki musuh di alam liar. Namun telur & bayi buaya senyulong rentan dimakan oleh manusia, babi hutan, biawak, & semut.

Jika dibandingkan dengan jenis buaya lainnya, buaya senyulong tergolong sebagai buaya yang kurang agresif & jarang menyerang manusia. Namun jarang bukan berarti buaya ini tidak pernah menyerang manusia sama sekali. Pada tahun 2008, buaya senyulong dilaporkan pernah memakan seorang nelayan di Kalimantan.

Serangan yang dilakukan oleh buaya senyulong kepada manusia diperkirakan terjadi sebagai dampak dari kian menyempitnya habitat liar & semakin sedikitnya mangsa yang bisa ia dapat. Sekarang, diperkirakan hanya ada kurang dari 10.000 ekor buaya senyulong yang masih tersisa di alam liar. Dampaknya, hewan ini pun sekarang dikategorikan sebagai hewan yang populasinya rentan mengalami kepunahan (vulnerable).  -  © Rep. Eusosialis Tawon



KLASIFIKASI

Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Reptilia
Ordo : Crocodilia
Famili : Gavialidae
Genus : Tomistoma
Spesies : Tomistoma schlegelii



REFERENSI

Foster, K.. 2013. "Tomistoma schlegelii".
(animaldiversity.org/accounts/Tomistoma_schlegelii/)

SeaWorld Parks & Entertainment. "Tomistoma".
(seaworld.org/animals/facts/reptiles/tomistoma/)

Restorasi Ekosistem Riau. "Wildlife of RER: False Gharial".
(www.rekoforest.org/field-stories/wildlife-of-rer-false-gharial/)

Thai National Parks. "False gharial".
(www.thainationalparks.com/species/tomistoma-schlegelii)
  






COBA JUGA HINGGAP KE SINI...



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.